Senin, 06 Mei 2013

When A Man Loves episode 1

Judul lain : When a Man Falls in Love / When a Man is in Love
Genre : Melodrama, Romantis
Episode : 20
Network : MBC
Tanggal tayang : 3 April - 6 Juni 2013
Hari : Rabu - Kamis, pk 21.55

Sutradara : Kim Sang Ho
Penulis : Kim In Young

Pemain
Song Seung Hun sebagai Han Tae Sang
Shin Se Kyung sebagai Seo Mi Do
Yun Woo Jin sebagai Lee Jae Hee
Chae Jung Ahn sebagai Baek Sung Joo
JB sebagai Seo Mi Joon

Jr sebagai Ddol Yi
Kim Sung oh
sebagai Lee Chang Hee
Lee Chang Hoon sebagai Goo Yong Gap
Jung Young Sook sebagai Yoon Hong Ja
Kang Shin Il sebagai Seo Kyung Wook
Oh Young Shil sebagai Choi Sun Ae
Lee Seung Hyung

Park Min Ji




Episode 1

 7 tahun yang lalu


                                                                 Han Tae Sang

Pagi hari yang masih sepi dan semua orang akan memulai aktivitas mereka, terlihat sebuah mobil melitas dengan kecepatan yang cukup kencang lalu berhenti di tempat parkir. Seluruh penumpang  dalam mobil keluar, mereka berjumlah empat orang sepertinya mereka adalah kelompok gangster dan yang terakhir keluar adalah ketua mereka Han Tae Sang.

Mereka berjalan menuju ke salah satu gedung yang berada tidak jauh dengan tempat parkir mobil dan mereka berhenti tepat di depan yang merupakan toko buku sekaligus rumah.

Tae Sang bertanya pada salah satu anak buahnya apakah pemilik toko tersebut ada di dalam? Chang Hee menjawab, ya dia ada di dalam. Lalu bertanya apakah kita (anak buah) harus menghancurkan pintu kaca itu? Saat anak buahnya akan bergerak, Tae Sang mencegahnya.

Tae Sang lalu melepas dasinya sambil melihat kertas yang tertempel di dinding berisi tulisan "It is not the apple's fault that it rots over time". Lalu dasi tersebut digulung ke telapak tangan kanannya.

Tae Sang berjalan menuju pintu kaca toko, lalu memukul pintu tersebut dengan keras. Pemilik toko dan beberapa pengunjung terkejut. Dan setelah beberapa kali memukul, akhirnya Tae Sang memecahkan kaca pintu dan mendorong pintu tersebut lalu masuk dalam toko.
Pengikut Tae Sang menyuruh pengunjung toko untuk meninggalkan toko itu. Di dalam toko Tae Sang mengambil sebuah buku.
Pemilik toko bertanya siapa kalian dan apa yang kalian lakukan?
Chang Hee berkata, Manajer kami terpaksa ikut dengan kami karena kau, tahu tidak Manajer kami ini sangat sibuk. Pemilik toko yang bernama Tuan Seo tersebut memohon untuk memberi waktu 1 minggu. 
Anak buah Tae Sang yang lain mulai marah dan menghamburkan buku yang ada di rak dan berkata kau sudah menunggak selama 2 bulan.

Tuan Seo memohon untuk diberi waktu lagi, karena putrinya akan segera datang dan tidak mau putrinya melihat semuanya. Chang Hee mengatakan tidak akan melukai putri Tuan Seo.
Tuan Seo menuju Tae Sang yang sedang berdiri sambil menbaca buku mengatakan untuk memahami keadaanya. Tae Sang mejawab anda mempunyai waktu sampai saya selesai membaca buku ini, lalu Tae Sang mengambil posisi duduk dan melanjutkan membaca buku.
Di tempat bakti sosial ada pembagian beras bagi yang membutuhkan, terlihat antrian penerima sumbangan beras yang sedang diliput oleh sebuah siaran televisi. Seorang petugas sedang membantu nenek yang akan tanda tangan karena sudah mendapat beras.

Terlihat Seo Mido dalam antrian. Si nenek yang telah mendapat beras sumbangan tidak sengaja mejatuhkan berasnya yang berada di kereta dorongnya, lalu ditolong oleh seorang pria. Pria tersebut adalah Lee Jae Hee.
Akhirnya tiba giliran Mido untuk mendapatkan beras sumbangan, Mido menyebutkan nomor rumahnya No. 57 dan petugas mencari nomor tersebut dan petugas bertanya
Seo Kyeong Wook. Apakah ini Anda? Mido menjawab kalau itu nama ayahnya, dia datang untuk menggantikan ayahnya.
Petugas menyuruh Mido untuk tanda tangan dan mencantumkan namanya, serta menanyakan apakah Mido dapat membawa 2 karung beras sekaligus? Mido menjawab dia akan membawa satu terlebih dahulu dan akan kembali kemari untuk mengambil sisanya, Petugas berkata baiklah.
Mido lalu mengambil beras, ketika akan meninggalkan tempat tersebut ia dihadang oleh 2 reporter yang sedang mengambil gambar. Salah satu reporter meminta waktu Mido untuk diwawancara dan memberi komentarnya mengenai acara amal ini.

Ketika menyadari kalau disorot oleh kamera, Mido segera bergegas meninggalkan tempat tersebut. Tetapi reporter tersebut terus memaksa hingga membuat Mido kesal dan marah, ia menjatuhkan beras yang di dapat sambil medorong reporter tersebut dan berkata apakah kau ingin tahu bagaimana rasanya mendapat bantuan?(Dasar wartawan suka semaunya sendiri)
 
Mido pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa sadar beras yang dibawa tertinggal, kejadian itu dilihat oleh Jae Hee.
Mido terus berjalan menuju rumah, tiba-tiba ada yang berteriak memanggilnya dari belakang, nona muda tempramen buruk Nona Seo Mi Do yang tinggal di rumah no.57. Jae Hee menghampiri Mido dengan membawa beras 2 karung milik Mido dan berkata mengapa kau tinggalkan berasnya di tempat itu.
Mi Do berkata berikan padaku, tetapi Jae Hee langsung jalan dan berkata biar dia yang membawa. Mido tetap ingin membawa beras itu, dan pria tersebut berkata apa kau bisa membawa 2 kantong beras sekaligus. Nomor 57 betulkan? Aku sudah tahu alamatmu sambil terus berjalan. Ayo cepat, aku juga harus mengambil beras untuk keluargaku. (Pantesan tahu lihat didaftar petugas)

Kembali ke toko buku, Tuan Seo duduk dengan gelisah dan Tae Sang masih membaca buku yang ia ambil tadi.
Tae Sang melihat jam tangannya dan berkata, Tuan Seo apakah uangnya sudah tersedia?
Tuan Seo : baru besok uangnya tersedia, sambil berdiri dengan gemetar.

Mido dan Jae Hee sampai depan rumah yang sekaligus toko buku ayahnya. Si pria berkata  Jadi ini rumah No. 57, aku sudah biasa ke sini. Mido berkata Terima kasih atas bantuanmu. Jae Hee berkata, Kau dingin sekali. Sambil berjalan lalu melihat Mido dan mengacungkan ibu jarinya lalu pergi.

Tae Sang memberikan korek api kepada Chang Hee dan menyuruhnya membakar toko buku tersebut. Chang Hee lalu berdiri dan berkata aku harus mulai dari mana sambil mondar-mandir. Dan mengambil buku di rak buku sejarah dan mulai membakarnya, tapi dicegah oleh Tuan Seo agar tidak membakar buku tersebut.

Mido : ayah.
Tuan Seo : aku mohon, putriku ada di luar. Aku mohon.
Saat akan masuk toko, Mido melihat kaca yang pecah berantakan dan bertanya siapa yang memecahkan kaca tersebut.

Tuan Seo akhirnya memohon kepada Tae Sang sambil berkata : aku akan membayar semua, kembalilah besok lagi. 

Mido : ayah.
Berbicara pelan
Tae Sang : kami akan kembali besok, dengan bunga kemarin kau berhutang 26.597.000 won. Aku akan membayar buku ini besok.
Lalu Tae Sang dan anak buahnya pergi meninggalkan toko.
Mi Do bertanya pada ayahnya, siapa mereka? Tuan Seo menjawab bukan siapa-siapa. Sambil merapikan buku yang berantakan. 

Mi Do menanyakan apa yang terjadi mengapa kaca itu pecah. Tuan Seo berkata, tadi ada anak-anak bermain sepakbola di depan. Mi Do berkata anak-anak tidak pernah bermain sepakbola didepan toko kita. Ayah meminjam uang? Tuan Seo menjawab tentu saja tidak, jangan konyol.

Mi Do bertanya mengapa orang2 itu mengancam ayah? Tuan Seo menjawab tidak. Tuan Seo bertanya pada Mi Do bagaimana dengan tes yang kamu lakukan? Pergi ke atas dan makan, ayo segera ini sudah lama. Mi Do hanya diam dan melihat ayahnya merapikan buku.
Esok hari, di kantor Tae Sang masih membaca buku. Tiba-tiba Chang Hee datang  tergesa-gesa.
Chang Hee : Ketua, Tuan Seo meninggalkan surat ini di toko dan menghilang. Tae Sang membaca surat tersebut dan berkata temukan dia. Sekarang!
Chang Hee mengajak rekannya. Tae Sang sangat kesal dan marah.
Mido melihat hasil tes ujian nasional sambil tersenyum.
HP Mido berbunyi ibu menelpon. Mido menjawab, ya ibu. Ibu berkata Mido, menakutkan. Ayah menulis wasiat dan menghilang. Mido terkejut, apa?


Tae Sang menyetir mobilnya dengan kencang dan menerima telpon dari anak buahnya. Anak buahnya mengatakan bahwa mereka sudah menemukan dan berhasil menyelamatkan Tuan Seo yang berusaha bunuh diri di Sungai Han.
Chang Hee membawa Tuan Seo ke rumah sekaligus toko buku milik Tuan Seo.
Chang Hee berkata dengar pak tua, mengapa menjawab telpon jika kau ingin benar-benar mati? Pergi untuk dapat belas kasihan?
Nyonya Seo : Suamiku! Suamiku! Kau baik-baik saja? 
Chang Hee : Tuan Seo, jangan cari perhatian. Anda tidak punya nyali untuk mati.
Nyonya Seo : Apa kau manusia? kalian adalah monster, tahu itu?
Chang Hee : Siapa yang meminjam uang pada monster?
Mido tiba di rumah dan berteriak Ayah! Ibu melihat dan memanggil Mido. Mido memanggil ayahnya. Tuan Seo menjawab panggilan Mido dan berkata maafkan ayah.

Mido bertanya pada ayah tentang keadaannya, lalu menyuruh ibu bawa ayah ke dalam.
Ibu akhirnya menuntun ayah ke dalam rumah.
Anak buah Tae Sang : Tuan Seo, kita belum selesai bicara.
Mido : Siapa kalian? Apa yang telah kalian lakukan?
Anak buah Tae Sang : Bayar kami seperti yang kau janjikan, atau aku akan mengambil ginjalmu. Sambil terus mengancam.
Mido memukul anak buah Tae Sang dengan tas : Mundur!
Anak buah Tae Sang : gadis ini gila? Sambil mendorong Mido sampai jatuh ke jalan.

Tae Sang tiba di toko buku, lalu keluar dari mobilnya.

Nyonya Seo berkata, Mengapa kau melukai putriku? Mido berkata pada ibu. Ibu, masuk ke dalam dan telpon polisi segera. Nyonya Seo berkata beraninya kau! Beraninya kau, memperlakukan kami seperti ini?
Anak buah Tae Sang berkata tidak baik terhadap Nyonya Seo, Nyonya Seo tidak terima lalu meludahinya. Anak buah ini langsung mendorong Nyonya Seo hingga jatuh.

Mi Do berteriak : Ibu. Lalu mengambil tasnya dan memukul anak buah Tae Sang.
Anak buah : Hey, hey!
Nyonya Seo : Mi Do, nanti kamu terluka.
Mi Do : Telpon polisi segera. Sambil terus memukul anak buah Tae Sang
Anak buah : ayo pergi dan panggil segera polisi!
Mido terus memukul anak buah Tae Sang, tapi tidak mampu. Chang Hee menarik dan menjatuhkan Mido ke jalan dan berkata anak nakal. Mido bangkit lalu menyerang kembali. Dan akhirnya Mido sendiri yang jadi bulan-bulanan anak buah Tae Sang.
Tae Sang melihat semua itu, dan teringat masa lalunya saat ia menghadapi sekelompok preman seorang diri.

Tae Sang mengambil dan melihat kertas hasil tes ujian nasional milik Mido yang jatuh dari dalam tas.
Chang Hee menarik baju dan ingin menampar Mido tapi ditahan oleh Tae Sang.

Mido : Apakah kau ketua mereka?
Tae Sang : Kami mempunyai bisni dengan ayahmu, bukan kamu.
Mido : Aku akan membawa uang pukul 03:00 hari Sabtu. Aku akan membawa sediri ke kantor mu.
Tae Sang : Apakah namamu  Mido? Sambil memberikan kertas hasil tes Mido
Mido : Ya benar.

Tae Sang : Pukul 03:00 hari Sabtu. Kantor kami mudah ditemukan.
Chang Hee : Ketua, bagaimana jika mereka menundanya lagi?
Anak buah : Ketua! Kita harus menyandera dia, agar ayahnya membayar semua hutangnya.

Tae Sang : Biarkan dia pergi.
Anak buah : Ketua
Tae Sang : Lepaskan dia.
Tae Sang memperingatkan Mido : Kami bodoh dan kasar, jadi jangan macam-macam.
Mido : Aku tidak menganggapnya.
Tae Sang : Ingat, pukul 03:00 hari Sabtu. Dan melempar kartu nama yang dibawanya ke arah Mido.
Tae Sang pergi dan diikuti oleh anak buahnya.
Hari yang sudah dijanjikan, Tae sang menunggu Mido hingga lewat pukul 03:00 sambil memainkan korek api dan ditemani Chang Hee.

Chang Hee : Ketua, saya pikir dia tidak akan datang.
Tae sang : Mungkin dia terjebak arus lalu lintas.
Chang Hee : Bos besar akan berpikir ada sesuatu yang mencurigakan.
Tae Sang : Chang Hee
Chang Hee : Ya, Ketua.

Tae Sang : Apa kau menikmati hidup sebagai orang yang mengumpulkan pinjaman (baca=debt collector)?
Chang Hee : Apakah ada? Itu hanya sarana yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Hmm aku satu suara buat Chang Hee mana ada orang hidup tenang dengan jadi seorang debt collector.
Tae Sang : Ayo pulang.
Chang Hee : Sampai jumpa besok. Chan Hee akhirnya pulang ke rumah.
Tae Sang sendirian di ruang kerjanya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Dan pintu terbuka ternyata Tuan Kim yang datang, Tae Sang terkejut dan langsung berdiri
Tuan Kim: Ini akhir pekan. Tidak ada kencan? Berjalan mengambil stik golf.
Tae Sang : Bos, bisakah kita memberi kelonggaran kepada Soe Kyeong Wook?
Tuan Kim : Siapa dia?
Tae Sang : Pemilik toko buku
Tuan Kim : Ah, orang itu. Mengapa?
Tae Sang : Kami telah diperas sampai kering. Dan dia baru membayar bunga selama 2 tahun.
Tuan Kim : Nak, kau telah datang jauh ikuti saja sistemnya. Lalu pergi
Keluar dari ruang kerja, Tuan Kim menaiki tangga dan menelpon sesekali menoleh ke ruang kerja
Tuan Kim : Halo, Tuan Gu. Apakah bisa mendapat seseorang yang bisa dipercaya? Aku butuh dia sekarang. Untuk mengawasi Han Tae Sang.
Tae Sang sedang membaca buku, datanglah Mido. Tae Sang berkata kau terlambat 2 jam 5 menit. Mido menjawab aku akan membayar 2 jam bunga.Tae Sang bertanya apakah Mido membawa uangnya? Mido bertanya berapa banyak hutang kami?

Tae Sang mengambil berkas hutang ayah Mido : Totalnya 27.995.000 won. Kau membawa uangnya? Kau bilang kau akan membayarnya. Mido berkata bagaimana kalau saya sebagai gantinya? Tae Sang terkejut dan melihat Mido. Mido berkata  Saya sebagai pengganti hutang. Tertarik? Tae Sang : Baiklah.
Tae Sang mengajak Mido ke sebuah hotel.Tae Sang berkata mari kita makan malam. Kau msu makan apa? Mido berkata apa saja. 
Saat makan malam,
Tae San : Mangapa tidak kau makan? Kau gugup?
Mi Do : Apa anda menikmati hidup ini? Anda ingin hidup seperti ini?
Tae Sang : Kau yang menawarkan dirimu untuk membaya hutang ayahmu. Sikap sombong dan siap sendiri.
Mi Do : Mari kita selesaikan dengan cepat.

Tae Sang bertanya kau seorang siswa? Mi Do menjawab dalam persiapan untuk kuliah. Jangan kuatir, aku bukan anak kecil.

Tae Sang : Kau mendapatkan nilai yang bagus. Apa mimpimu?
Mi Do : itu pertanyaan kuno.          
Tae Sang : Apa kau gemetar karena ketakutan? Kamar 1501, tunggu aku di sana. Kau bisa melarikan diri jika kau inginkan.
Mi Do akhirnya menunggu Tae Sang di kamar yang sudah dipesan. Tae Sang sedang berjalan menuju kamar tersebut sambil membawa sebuah tas. Tiba di kamar Tae Sang melihat Mi Do dan berjalan menuju tempat tidur lalu menaruh tas yang dibawa di lantai serta melepas jasnya.

Tae Sang : Aku kira kau akan lari.
Mi Do : Mengapa aku?
Tae Sang : Kau punya nyali.

Mi Do menyodorkan kertas dan pulpen, pertama aku minta kontakmu setelah itu lakukan apa yang kau inginkan dariku. Ini untuk membersihkan keluarga ku dari hutangmu. Tolong tulis dan tanda tangan segera.

Tae Sang berkata siapa yang mengorbankan hidup mereka untuk orangtua mereka hari ini. Mi Do menjawab hanya ingin berhenti menjadi bahan gosip di lingkungan.

Tae Sang : Apa kau masih bisa menjadi mahasiswa terbaik setelah memberikan dirimu kepadaku?  
Mi Do : Aku bisa mencobanya, walau aku meragukannya.
Tae Sang menjawab sehingga mengorbankan dirimu. Akhirnya Mi Do berkata baik, aku akan jujur mungkin aku sedang mencari hidupku sekarang. Tae Sang menimpali kau menyedihkan sekali

Mi Do memaksa Tae Sang untuk segera menulis kotrak dan segera menyelesaikan semuanya. Tae Sang melihat Mi Do lalu berdiri dan jalan sambil berkata kemari kau. tapi Mi Do menolak dan dia tetap duduk dan memaksa Tae Sang untuk menulis kontrak terlebih dahulu.

Tae Sang mengambil tas berisi makanan yang dia bawa tadi dan berkata bawa ini pulang, semua itu aku beli di lantai bawah. Aku berjanji akan mengurangi biaya bunga yang berlebihan. Dan aku akan memberitahu ayahmu untuk membayar kembali jumlah pokok yang sudah ditentukan, itu adilkan?

Mido, apa yang kau katakan tadi? Tae Sang berkata aku membuat pengecualian. Jadi bawa makanan itu dan segera pulang ke rumah. Mido bertanya bagaimana dengan mu? Tae Sang bertanya balik apa kau lebih suka tidur denganku. Mido bertanya mengapa membuat pengecualian. 

Tae Sang menjawab untuk mengajarkan bahwa ada kalanya kau harus berhenti. Dan melarikan diri dari aktivitas dapat membuka pikiranmu bahwa semuanya sudah berakhir. Kau masih muda dan terlalu emosional. Belajar untuj menjaga kepalamu dan jangan mudah menyerahkan dirimu dengan begitu mudah. Selamat tinggal dan belajarlah dengan giat. Setelah itu Tae Sang berjalan keluar kamar meninggalkan Mido sendirian.

Mido masih diam di tempat duduknya, tiba-tiba Tae Sang muncul kembali untuk bertanya berapa kali kau melakukan ini? Mido : apa? Tae Sang bertanya berapa kali Mido menawarkan diri seperti ini? Mido menjawab baru hari ini. Tae Sang berkata jangan pernah melakukannya lagi. Pada siapa pun juga dan tidak peduli apa pun itu. Dan Tae Sang langsung pergi meninggalkan Mido sendirian. Mido akhirnya bernafas dengan lega.
Tae Sang sedang menyetir mobilmobil bilnya, tiba-tiba HP nya berbunyi karena ada telpon dari Chang Hee. Halo, Chang Heehang Hee. Chang Hee bertanya gadis itu tidak muncul kan? Tae Sang menjawab kau menelpon karena penasaran tentang itu? Jangan khawatir, aku merawatnya.
Chang Hee membalas, baik sebenarnya bukan itu alasan aku menelpon. Aku menelpon...

Tae Sang kini berada di salah satu panti, dan terdengar suara Chang Hee dari telpon. Ada wanita bernama Yun Hong Ja muncul di kota. Dia agak gila, tapi untuk umur sama. Chang Hee berkata : aku pikir mungkin... dia mungkin ibumu.
Tae Sang terus berjalan sampai ruang berkumpul dan perlahan mendekati sebuah sofa dimana ada seorang wanita paruh baya sedang tertidur. Wanita paruh baya itu tidur menghadap ke sandaran kursi, lalu memindahkan posisi. Sehingga wajahnya terlihat oleh Tae Sang. Tae Sang mengira itu ibunya ternyata bukan. Lalu Tae Sang pergi meninggalkan panti tersebut.

Terdengar kata ibu Tae Sang, "Maafkan ibu. Maafkan ibu. Suatu hari nanti kau akan mengerti apa yang ibu rasakan".
Terlihat foto keluarga, saat Tae Sang tiba di apartemennya.
Tae Sang berdiri seorang diri di dalam apartemennya dan melihat keluar melalui jendela dan teringat kata-kata Mido : "Apa kau menikmati hidupmu ini?" Tae Sang menjawab tidak, tidak sama sekali.
Mido tiba di rumah dan disambut oleh ibu dan Mi Jun yang sedang makan malam. Mi Jun memanggil, kakak.
Mido lalu duduk bersama ibu dan Mi Jun di meja makan dan meletakkan tas di sampingnya. Ibu bertanya dari mana saja kamu, ayo makan dulu.
Ibu melihat tas yang dibawa Mido lalu menarik dan melihat isinya. Ibu bertanya, apa ini? Sashimi, macaron, ini keju Swiss. Apa ini? Apa nama semua makanan ini?

Mi Jun bertanya, dari mana kau mendapatkan semua ini? Mido menjawab semua makanan itu adalah hadiah. Mi Jun bertanya lagi siapa yang memberikan semua ini seperti memberikan hadiah yang mahal saja. Mido berkata, jika tidak mau jangan dimakan. 
Mi Jun berkata siapa bilang aku tidak mau, lalu mengambil satu bungkus kue. Mi Jun membuka bungkus kue tersebut dan makan. Ia meminta ibu untuk mencoba kue yang dimakan, karena kue itu sangan enak. Ibu bertanya benarkah? Lalu mengambil satu.

Mido bertanya pada ibu, apakah ada yang menelpon ke rumah? Ibu bertanya menelpon untuk apa? Mido berkata, maksud aku para penagih hutang. Ibu langsung diam dan menjawab tiadak ada.

Telepon rumah berdering, mereka melihat ke arah telepon. Mido meminta ibu untuk mengangkat telepon itu.
Ibu lalu menuju tempat telepon dan mengangkat telepon tersebut dengan tangan gemetar. Ibu menjawab telpon, halo? Ibu menjawab telpon dengan marah, Lihat hutang kami masih banyak. Harusnya kalian memberi kami waktu. Anda hanya bisa kesini dan sekarang menelpon.

Ibu terkejut dan berkata apa? Apa yang Anda katakan? Mi Jun bertanya apa yang terjadi? Ibu bertanya benarkah anda akan mengurangi bunga pinjaman kami? Lalu Mi Jun mendekati ibu dan bertanya benarkah?
Esok harinya seluruh keluarga Seo bersama-sama merapikan dan membuka toko buku mereka dengan semangat. Pengunjung mulai berdatangan.
Mido masih berada diluar toko bersama Mi Jun untuk melihat tampilan depan toko buku dan terlihat kata "My newest strength is called love". Mi Jun berkata, cukup bagus bukan? Mido menjawab, ya. Benarkah yang menulis itu kamu? Mi Jun berkata, tentu saja aku. Aku juga bagian dari keluarga Seo juga. Mido menjawab lelucon apa ini kau seperti obat bius saja. Sambil menjewer telinga Mi Jun.
Dari kejauhan Tae Sang melihat semua itu dari dalam mobil. Dan dia lalu meninggalkan tempat tersebut. Tae Sang melewati Mido yang sedang merapikan rak buku dan Mido tidak tahu kalau Tae Sang baru saja lewat.
Di ruang kerja terlihat bos besar sedang memeriksa sebuah laporan rencana bisnis berdasarkan pinjaman dari perusahaan Jepang. 
Tuan Kim bicara sendiri, Sombong sekali. Apakah ada orang di luar? Chang Hee segera masuk dan menghampiri bos besar ya, pak. Tuan Kim bertanya dimana Tae Sang?
Chang Hee mejawab kalau Tae Sang berada di gym, setelah melakukan pekerjaan. Tuan Kim berkata baiklah, kau boleh keluar.
Chang Hee : Saya sudah membuat reservasi malam ini pukul 6.30.
Karena suasana hati sedang tidak bagus, Tuan Kim marah dan menendang kursi berkata, tinggalkan aku sendirian.
Tae Sang sedang fitnes di gym, tiba-tiba HPnya berbunyi. Tae Sang menghentikan fitnesnya dan berdiri untuk mengangkat HPnya
Tae Sang : Halo.
Suara dari telpon : Ini Seong Ju, Tolong. Aku terjebak
Tae Sang tiba di sebuah butik dan dia lalu mencari seseorang.
Seong Ju memanggil Tae Sang : Aku disini.
Tae Sang bertanya, Apa yang terjadi?

Seong Ju dengan santainya berjalan menuju cermin dan melihat bayangannya di cermin. 

Seong Ju bertanya pada Tae Sang : Sebaiknya yang harus pakai yang ini, atau yang ini. Sudah 3 jam aku berada disini, untuk memutuskan mana yang akan aku beli. Karena aku tidak tahu apa yang harus dipakai saat pesta ulang tahun Tuan Kim. Dan aku tidak enak jika memintanya sendiri.

Tae Sang sangat kesal, Jangan pernah bermain lelucon seperti ini lagi.
Perayaan ulang tahun Tuan Kim sangat meriah, semuanya berkumpul dan memberikan ucapan selamat ulang tahun pada Tuan Kim. Tuan Kim meniup lilin dan mengajak semua bersulang.

Teman Tuan Kim yang bernama Gu Yong Gap berkata, kue ulang tahunnya terlihat seperti landak.
Tuan Kim berkata, Kalau begitu, berarti aku sudah tidak muda lagi. Dan mereka semua mengolok-olok aku.
Yong Gap menyahut, Atau mereka iri karena kekasihmu sangat cantik?
Seong Ju berkata, Siapa yang telah mengundang si brengsek ini?
Yong Gap melihat Seong Ju dan berkata, kau ini benar-benar sesuatu. Aku dan kekasihmu ini adalah teman dari kecil. Jadi dia yang mengundangku kemari.

Seong Ju berkata, kau merendahkan dirimu untuk pinjaman gedung itu? Tutup mulutmu dan minumlah.
Yong Gap menjawab, jadi aku diijinkan untuk tetap disini? Terima kasih.

Seong Ju bertanya, apakah tidak ada pertunjukan yang ingin ditampilkan?

Beberapa anak buah yang selalu mengikuti Tae Sang serta Chang Hee mengadakan pertunjukan untuk Tuan Kim. Semua menikmati pertunjukan itu termasuk Tae Sang.

Tuan Kim diam-diam melihat ke arah Seong Ju, tetapi bukan Seong Ju yang dilihat melainkan Tae Sang yang sedang menikmati pertunjukan anak buahnya. Setalah melihat Tae Sang, Tuan Kim melirik Seong Ju yang sedang melihat Tae Sang. Akhirnya Tuan Kim mengalihkan perhatiannya pada pertunjukan yang sedang berlangsung.

Yong Gap melihat ke arah Seong Ju, tetapi Seong Ju tidak memperhatikan karena terus memandang Tae Sang. Karena tidak diperhatikan lalu teman Tuan Kim melihat arah pandangan Seong Ju yang mengarah ke Tae Sang. Teman Tuan Kim tampak tidak menyukai Tae Sang. (Sepertinya Teman Tuan Kim suka sama Seong Ju)

Tae Sang terus saja menikmati pertunjukan anak buahnya dan tidak sadar jika diperhatikan oleh tiga orang.
 
Akhirnya pertunjukan selesai, Chang Hee mengucapkan terima kasih dan berkata, untuk pertunjukan selanjutnya akan dibawakan oleh seorang yang hebat di tim kami, mari sambut Tuan Han Tae Sang. Tae Sang terkejut saat mendengar namanya disebut. Semua anak buah menyerukan nama Tae Sang untuk maju ke depan tetapi Tae Sang menolak.

Mendengar semua anak buah menyerukan nama Tae Sang, Tuan Kim melirik Seong Ju yang tersenyum pada Tae Sang dan Yong Gap melihat ke  arah Tae Sang dengan pandangan sinis dan tidak suka.

Yong Gap memanggil, Dong Gu, Dong Gu! 
Dong Gu menjawab, Ya Tuan.
Yong Gap berkata, Kalian semua tampaknya bingung siapa yang berulang tahun hari in? Apakah ini ulang tahun Tae Sang?

Tae Sang segera meminta maaf pada Yong Gap dan menyruh anak buahnya untuk segera duduk.

Tuan Kim berkata pada Yong Gap, Mengapa kau merusak pesta ini? Tae Sang, tolong nyanyikan sebuah lagu untukku. 
Tae Sang berkata, Pak, anda tahu kalau saya tidak bisa menyanyi. Tuan Kim menjawab dengan kesal, Kalau begitu menarilah sebentar saja! Tae Sang terkejut, semua yang ada dalam ruangan langsung terdiam dan melihat ke Tuan Kim.

Tae Sang berkata, Saya minta maaf, Pak. Biarkan saya menuangkan minuman untuk anda. Lalu Tae Sang mengambil botol minuman dan berdiri menuju meja Tuan Kim untuk menuangkan minuman kepada Tuan Kim.

Tuan Kim melihat Tae Sang, lalu menyodorkan gelasnya dan berkata, Hampir lima belas tahun sejak kita bertemu. Bukankah saatnya kau untuk menikah? Tae Sang menjawab, Saat ini saya belum punya rencana untuk menikah.

Tuan Kim : Bagaimana dengan ibumu?
Tae Sang : Saya tidak bertanya itu.
Tuan Kim : Sekarang bukan waktunya, dia itu masih ibumu. Sudah saatnya kau memahami dan memaafkannya. Kalau bukan karena dia, kita tidak akan bertemu. Aku berterima kasih padanya, untuk memberikan kita kesempatan bertemu. Tuhan memberkati....Dia berselingkuh. Lalu Bos besar tertawa lepas.

Tae Sang memandang Bos besar sambil menahan marah, Seong Ju kesal melihat kelakuan Tuan Kim. Tae Sang kemudian duduk kembali.

Tuan Kim berkata, Nak, kau harus segera menemukan saudaramu. Pikirkan jika hal buruk terjadi. Yakin dia pergi bersama ibumu, dan tidak diragukan lagi pasti hidup dia sangat kacau sekali.

Seong Ju berusaha mencairkan ketegangan dengan menanyakan apakah ada pertunjukan yang lainnya. 
Tuan Kim : Siapa pun pasti ingin tahu tentang dia saat usia tujuh belas tahun.
Seong Ju : Tidak berminat sedikit pun.

Tuan Kim : Dia adalah anak laki-laki yang baik. Selalu mendapat peringkat pertama di sekolah. Tapi setelah kejadian itu, di mata dan kepalan tanganya penuh dengan kemarahan yang dalam. Dan aku menyelamatkan dirinya! Aku membawanya ke dalam.

Tae Sang hanya diam dan terus melihat ke arah Tuan Kim, sambil menahan diri serta marahnya.

Yong Gap : Insiden apa yang telah terjadi?
Tuan Kim : Ibu Tae Sang cukup cantik saat itu.

Tae Sang sudah cukup menahan diri dan marahnya, lalu berdiri dan berkata, Saya akan sangat menghargai jika anda membicarakan hal ini disaat saya tidak ada. Lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut. Chang Hee pun ikut berdiri dari duduknya.
Tuan Kim berdiri dari duduknya dan mengambil botol lalu botol itu dilempar ke arah Tae Sang, tapi mengenai dinding. Tae Sang berhenti.
Tuan Kim : Siapa yang memberimu izin untuk pergi? Kamu pikir kamu siapa, takut padamu? Tentang rencana bisnismu! Apa yang sedang kamu rencanakan?
Tae Sang : Saya hanya ingin, Anda setingkat lebih baik ke atas daripada menjadi renternir dan berada dalam lingkungan preman.
Tuan Kim : Apa?
Tae Sang berkata, Mencoba bersaing dengan dunia. Membuat perusahaan pinjaman menjadi berkembang. Membaca rencana bisnis dengan hati-hati.

Tuan Kim : Brengsek! Lalu mengambil gelas dan melemparkan ke arah Tae Sang dan mengenai punggung Tae Sang dan gelas akhirnya jatuh dan pecah.

Tuan Kim berkata, Dasar anak tidak tahu terima kasih. Kapan kau mulai mengurangi biaya bunga? Berapa banyak uang yang kau miliki?
Tae Sang : Kepala rumah tangga tersebut ingin bunuh diri. Anda tahu, berapa banyak bunga yang harus mereka bayar selama lebih dari 2 tahun?
Tuan Kim : Jadi, kau memutuskan berbelas ksihan? Dan bersenang-senang dengan putrinya di hotel?
Tae Sang : Jelas sekali, anda menyuruh seseorang untuk mengawasi saya.

Tuan Kim : Tahu diri sekidit kau, dasar bajingan.
Tae Sang : Apakah kau suka hidup ini seperti hidup di selokan?
Tuan Kim : Selokan ini akan menjadi tempat dimana kau akan mati.
Tae Sang : Anda tidak mempunyai kapasitas untuk bangkit lagi.
Tuan Kim sangat marah pad Tae Sang, dan dia mengambil gelas dan melemparkannya ke arah Tae Sang.

Gelas melayang ke arah Tae Sang dan Tae Sang berhasil menangkap gelas tersebut.
Tae Sang yang masih marah menghancurkangelas itu dengan tangannya sehingga tangannya terluka dan berdarah. 

Semua yang ada di ruangan tersebut terkejut dan diam. Yong Gap tersenyum puas (seneng banget melihat kalau Tae Sang sama Tuan Kim bertengkar).

Tae Sang : Ini bukan hidup yang saya inginkan, tapi saya selalu melakukan yang terbaik. Selamat tinggal. Saya akan pergi untuk selamanya dari anda.
Setelah mengucapkan selamat tinggal, Tae Sang pergi. Chang Hee yang diam dari tadi memilih mengikuti Tae Sang dan diikuti oleh anak buah yang lainnya.
Dan yang tersisa di dalam ruangan hanya Tuan Kim, temannya, dan Seong Ju.

Yong Gap bertepuk tangan, Kenangan ulang tahun yang mengesankan. Dan akan sulit untuk dilupakan. Seong Ju sangat kesal, lalu berdiri dan meninggalkan ruangan tersebut.
Di toko buku milik keluarga Seo terlihat Mido sedang merapikan rak buku dan Mi Jun sedang mendengar musik sambil dance.
Mido : Hei, bawa ini. Mi Jun tidak mendengar, akhirnya Mido melepas headphone Mi Jun. "Hei, aku bilang bawa ini."
Mi Jun menjawab, Baiklah.

Mido berkata pada Mi Jun, Keluar dari sini dan mulailah belajar.
Mi Jun berkata, aku tidak punya waktu untuk belajar. Aku harus melindungi keluargaku.
Mido bertanya, Bagimana caranya?
Mi Jun menjawab, Aku akan ikut audisi menjadi penyanyi. Jangan kuatir, aku akan membayar pendidikan kuliahmu. (So sweet, akur banget kakak adik ini). Dan aku akan membayar semua hutang kita.
Tiba-tiba Chang Hee datang dan mengobrak-abrik semua buku dan berkata, Keluarga kalian telah mengacaukan segalanya.
Mi Jun bertanya, Siapa kau?

Chang Hee bertanya pada Mido, Berhasil masuk ke perguruan tinggi?
Mido : Apa, kepada anda?

Chang Hee mengambil buku tabungan dari saku jaket lalu melemparkannya kepada Mido. Buku tabungan itu terjatuh di lantai. Dan berkata, Untuk kuliahmu. Bos ku, Han Tae Sang berkata untuk menggunakan ini untuk biaya kuliah dan bukumu.
Mido : Apa tingkat bunga?
Chang Hee sangat marah, lalu menarik baju Mido dan ingin menampar Mido tapi berhasil dicegah oleh Mi Jun.

Akhirnya Chang Hee melepas baju Mido dengan kesal.
Chang Hee berkata, Bukan bunga. Jika kaupunya pertanyaan, tanyakan saja sendiri.
Mido bertanya,  Dimana dia sekarang?
Tae Sang pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri setelah kejadian di ulang tahun Bos besar. Lalu pergi ke tempat permandian air panas.
Sambil berendam Tae Sang terus memikirkan Mido.
Tiba-tiba Mido datang.
Mido : Permisi
Tae Sang : Diam di sana!
Tae Sang sangat terkejut melihat Mido datang dan langsung masuk ke dalam kolam karena hanya memakai pakaian dalam saja.
Mido : Kita perlu bicara
Tae Sang : Apa yang mebuatmu kemari?
Mido : Untuk menjelaskan tentang buku tabungan ini.
Tae Sang : Chang Hee tidak menjelaskannya?
Mido bertanya, Mengapa kau berikan pada ku?
Tae Sang menjawab, Aku sedang berada di dalam bak mandi. Kita bicarakan nanti.
Mido : Aku sedang buru-buru.
Tae Sang : Itu masalahmu.
Seorang pelayan datang menegur, Nona, anda tidak diperbolehkan disini dengan pakaian lengkap.
Tae Sang berkata , Tunggulah dulu, nanti kita bicarakan. 
Mido : Bergegaslah.
Mido akhirnya meninggalkan tempat tersebut. Tae Sang segera keluar dari dalam bak mandi.
Mido menunggu Tae Sang di tempat pertunjukan musik. Tae Sang datang dengan membawa 2 gelas kopi. Tae Sang memberikan 1 gelas untuk Mido, tapi Mido tidak mengambilnya. Sehingga Tae Sang menaruh kopi tersebut ditaruh disampingnya.
Tae Sang bertanya, Apa yang ingin katakan?
Mido menyodorkan buku tabungan dan berkata, Apa maksud dari buku tabungan ini?
Tae Sang menjawab, Anggaplah sebagai beasiswa. Aku akan mengirimkan uang tiap semesternya.

Mido berkata, Aku tidak menginginkan uangmu. Ambil kembali uang itu.
Tae Sang berkata, Kau bertanya, apakan aku menikmati hidup ini? Jika seseorang telah membantu saya, ternyata hidupku akan berbeda. Itu sebabnya aku memberikan buku tabungan itu. Membantumu merasa seperti membantu diriku saat muda.
Mido : Aku bisa kerja paruh waktu. Aku tidak nyaman dengan semua ini.
Tae Sang : Kemudian memberikannya kepada orang lain. Aku hanya ingin membantu seseorang.

Mido berkata, Aku sarankan kau menemukan orang lain yang bisa dibantu.
Tae Sang : Seo Mi Do. Kenapa kau bersikap sopan hari ini? Ketika orang melupakan masa lalu, impian mereka pun berubah. Aku tidak ingin hal itu terjadi padamu. Aku hanya ingin meringankan bebanmu sedikit. Jangan kuatir, ini bukan pinjaman. oke?
Tae Sang berdiri dan pergi.
Mido : Tunggu!
Tae Sang berbalik dan berkata, Aku punya sifat yang buruk. Ucapkan terima kasih dan kau terima itu.
Tae Sang lalu pergi meninggalkan Mido.
Mido memanggil dengan keras, Tuan Han! Tae Sang terkejut dan para pemain orkestra berhenti memainkan alat musik.

Tae Sang : Apa? Berisik. Mereka sedang berlatih.
Mido menoleh ke arah pemain orkestra. Tae Sang pergi dari tempat pertunjukan tersebut. Pemain orkestra yang sempat berhenti latihan, akhirnya melanjutkan kembali latihannya. Dan Mido masih diam di tempat tersebut.
Chang Hee berada di sebuah tempat proyek sedang mencari seseorang dan melihat seorang karyawan proyek yang sedang membawa tangga yang ternyata Jae Hee adiknya. Jae Hee melihat ke arah Chang Hee. Karyawan tersebut mengenali Chang Hee. Melihat Chang Hee mendekat, Jae Hee lari menghindar dari Chang Hee. Chang Hee akhirnya mengejar Jae Hee.
Chang Hee berhasil menangkap Jae Hee.
Chang Hee : Kemari kau, anak nakal! Jae Hee ingin melarikan diri tapi tidak bisa, karena Chang Hee memegang bajunya sangat kencang.
Di rumah Chang Hee menyiapkan makanan untuk dua orang.
Jae Hee : Oh, sakit sekali.
Chang Hee : Wahh, baunya sedap.
Jae Hee : Kau hampir membunuh satu-satunya saudaramu.
Chang Hee : Karena kau menolak untuk belajar.
Jae Hee : Tapi aku tetap belajar. Aku bekerja untuk latihan.

Chang Hee berkata, Bersiap-siap, untuk belajar di luar negeri. Kau tidak puya waktu untuk bekerja. 
Jae Hee : Lupa, kalau harus belajar di luar negeri.

Chang Hee lalu memukul kepala adiknya.
Jae Hee : Tidak adil, kau memukulku di tempat yang sama.
Chang Hee : Lakukan seperti yang aku perintahkan. Aku akan membayar semuanya.

Jae Hee berkata, Mengapa aku harus ke luar negeri, ketika kita tidak mampu membiayainya?
Chang Hee : Apa kau akan membiarkan uang membatasi mimpimu? Seseorang yang aku hormati pernah berkata padaku, keberanian sejati tidak pernah menyerah pada harapan bahkan ketika kita ada dibawah. Kau perlu berenang di kolam besar. Aku punya alasan, aku ingin kau menjadi sukses.
Jae Hee : Dan apa itu?
Chang Hee : Aku akan memberitahumu ketika kau sudah dewasa.
Jae Hee : Lupakan saja.
Chang Hee : Ayo kita makan. 

Jae Hee bertanya, Katakan padaku, apa pekerjaanmu?
Chang Hee menjawab, Apa maksudmu? Aku bekerja di sebuah perusahaan keamanan.

Chang Hee melihat adiknya, Kau tidak percaya padaku? Itu benar.
Jae Hee : Aku akan mati, jika sesuatu terjadi padamu. Bagiku kau adalah teman, ayah, hanya kau keluargaku.
Chang Hee : Tepat sekali, itu sebabnya aku ingin kau menjadi sukses, mengerti?

Di pelabuhan Tuan Kim melakukan transaksi dan memberikan uang pada tiga suruhannya.
Bos besar : Lebih cepat lebih baik. Lakukan malam ini.
Tae Sang dan Chang Hee sedang berkemah bersama.
Chang Hee bertanya, Anda benar-benar ingin tidur di sini? Aku memesan hotel di dekat sini.
Tae Sang menjawab, Aku lebih senang di sini.
Chang Hee : OK.
Chang Hee berdiri lalu berkata, Aku akan mampir nanti dengan membawa bir jika aku bosan. Setelah itu Chang Hee pergi meninggalkan Tae Sang sendirian.
Di dalam tenda, Tae Sang sedang membaca buku mendengar suara langkah kaki dekat tendanya.
Tae Sang memanggil : Chang Hee? Apa itu kau?
Karena tidak ada sahutan, akhirnya Tae Sang membuka tendanya dan melihat keluar tidak ada siapa-siapa.

Telpon berbunyi, Tae sang mengangkatnya : Halo?
Suara di telpon ( sepertinya Seong Ju) : Kim mengirim preman untuk menghajarmu. Kau harus segera pergi dari sana.
Tiba-tiba dua orang datang merobek tenda Tae Sang dari depan dan belakang. Tae Sang memukul preman dan keluar dari tenda.
Diluar tenda ada tiga orang preman yang siap menyerang Tae Sang. Mereka langsung menyerang Tae Sang bersama-sama. Tae Sang berhasil menyandera salah satu preman.
Tae Sang bertanya, Apakah Taun Kim yang mengirim kalian? Seorang preman ingin memukul Tae Sang tapi tidak berhasil.
Tae Sang bertanya sekali lagi, Siapa yang mengirim kalian? Siapa?
Tuan Kim dan Yong Gap sedang main kartu. Tuan Kim memenangkan permainan kartu.
Tuan Kim : Teman, dewi keberuntungan berada di pihakku.
Yong Gap : Sakit kepalaku. Segera tanda tangani surat-surat saat kau sedang merasa baik.
Tuan Kim bertanya, Apa kau sudah menetapkan dalam kontrak?
Yong Gap berkata, Tentu saja. Ini. Sambil memberikan selembar kertas kontrak dan pulpen. Bantu aku sekali lagi, dan aku akan berhutang seumur hidup padamu.
Tuan Kim melihat isi kontrak dan bertanya, Aku belum membantumu keluar berkali-kali sebelumnya?
Yong Gap berkata, Kau melakukannya. Aku masih ingat semuanya. Bangunan ini terlalu bagus untuk dilewatkan.
Tuan Kim menandatangani surat kontrak tersebut dan berkata, Kau sekarang seorang anank yang besar. Membeli bangunan dan segala isinya.
Yong Gap : Segera kirim uangnya jika kau bisa. Tanggal kontrak adalah hari ini.
HP Tuan Kim berbunyi lalu menjawab telepon tersebut, Bagaimana hasilnya? Wajah Tuan Kim tiba-tiba berubah.
Tae Sang menyetir mobil dengan sangat kencang dan terburu-buru.
Di toko buku, Mido membawa tumpukan buku keluar. Ada yang mengikuti Mido di belakang yang ternyata adalah anak buah Tuan Kim. Di luar toko ada sebuah mobil.

Mido bertanya, Dimana aku harus taruh buku ini?
Anak buah Tuan Kim yang berada di mobil, Di kursi belakang.
Mido segera menaruh buku tersebut dan anak buah yang berada dibelakang Mido mendorong Mido ke dalam mobil.

Mido terkejut, Apa yang kau lakukan? Apa yang terjadi?
Anak buah Tuan Kim langsung menyalakan mobil dan meninggalkan toko buku dan menyandera Mido. 

Yong Gap menerima telpon dari bank dan terlihat senang bahwa uang tiga juta dollar sudah masuk ke dalam rekeningnya. Tuan Kim terlihat sedang duduk.
Yong Gap : Baiklah, mari kita minum.
Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka, Tae Sang segera masuk dan menghampiri mereka.
Tuan Kim : Mari minum. Untuk merayakan kelangsungan hidupmu.
Tae Sang : Anda akan tenggelam secara perlahan? 
Tuan Kim : Lain kali, aku akan mengirim orang yang lebih berpengalaman. Salahku karena membawamu masuk. Untuk apa anak yang baik dari seorang pezina kotor.
Tae Sang marah dan kesal, akhirnya memukul Tuan Kim. Teman Tuan Kim kerkejut, Tae Sang lalu mendekati Tuan Kim yang masih duduk lalu memukul dia lagi.
Tae Sang : Mari kita tak perlu bertemu lagi. Jika kita lakukan...salah satu dari kita akan mati di hari itu.
Selesai memukul Tuan Kim, lalu Tae Sang pergi. Belum sempat pergi, tiba-tiba anak buah Tuan Kim datang membawa Mido dan menjatuhkan Mido ke lantai. Tae Sang terkejut, Mido melihat ke arah Tae Sang.
 
Tuan Kim tertawa dan berkata, Aku tahu tentang hubunganmu. Lalu Tuan Kim melihat Yong Gap, dia adalah gadis Tae Sang. Apa yang kau pikirkan?
Yong Gap melihat Mido, Mido terlihat takut dan gugup.
Yong Gap berkata, Tae Sang dapat berbuat baik.

Tuan Kim berkata dengan marah, Dia (Tae Sang) telah mengkhianatiku dan mencuri uangku untuk gadis kecil ini. Dia membuat pengecualian terhadap keluarganya! Aku tahu kau merencanakan untuk menusukku dari belakang. Lihat dan perhatikan baik-baik, ini adalah akibat dari pengkhianatanmu.
Tuan Kim mengeluarkan kertas dan berteriak, Mari kita melakukan kesepakatan. Anak buah Tuan Kim memaksa Mido untuk berdiri.

Tae Sang melihat Mido lalu berkata pada Tuan Kim, biarkan gadis itu pergi. Ini antara kau dan aku. 
Tuan Kim : Beri aku cap ibu jari pada kertas ini. Aku akan membuat isi kontraknya.
Mido meronta, Lepaskan aku! Lepaskan aku!
Tae Sang melihat Mido yang berusaha lepas dari anak buah Tuan Kim.
Anak buah Tuan Kim lalu mendorong Mido ke meja. Tae Sang melihat itu segera memukul anak buah Tuan Kim dan menyuruh Mido untuk segera lari.
Tae Sang berusaha menghalangi anak buah Tuan Kim, sementara itu Mido lari menuju pintu keluar.
Saat tiba di pintu keluar, pintu tersebut tidak dapat dibuka karena terhalang sebuah meja dari luar. Mido berusaha membuka pintu tersebut, tetap tidak terbuka.
Tae Sang berteriak, Lari!
Mido terus merusaha untuk membuka pintu, tetap tidak bisa. Akhirnya Tae Sang datang membantu mendorong pintu agar terbuka. 
Tuan Kim berdiri dari duduknya dan menghampiri Tae Sang lalu menusuk Tae Sang dari belakang saat Tae Sang berusaha membuka pintu. Tae Sang melindungi Mido.
Tuan Kim menahan tusukannya, sehingga Tae Sang kesakitan.
Dengan menahan sakit, Tae Sang terus membuka pintu agar terbuka. Saat pintu sudah terbuka, Tae Sang menyuruh Mido untuk lari. Mido lalu lari tetapi dia lalu berhenti di tangga karena tidak tega. Tae Sang menyuruhnya untuk segera lari dan meninggalkan tempat tersebut. 
Karen sudah tidak kuat menahan sakit dan mengeluarkan darah yang banyak, akhirnya Tae Sang terjatuh di pintu.
Saat melihat tangga keluar, Tae Sang teringat saat ia masih remaja.

Flash Back
Tae Sang tiba dari sekolah. Sampai di rumah lalu mencari ibu dan adiknya Ibu, aku pulang. Tae Min , aku pulang. Ibu. Tapi tidak ada yang menyahut.
Tae Sang menuju dapur dan menempel hasil ujiannya, dimana dia mendapat peringkat pertama di pintu lemari es. Melihat meja makan telah tersedia makanan untuk makan siang, tae Sang mencicipi masakan tersebut.
Tae Sang melihat ada note dari ibu.
Tiba-tiba datang 4 orang (2 laki-laki dan 2 perempuan) mencari ibu Tae Sang. Seorang pria menanyakan dimana ibu Tae Sang, pria lainnya mencari di ruang lainnya. Dua perempuan lagi menunggu dekat pintu masuk.
Tae Sang bertanya, siapa kalian?
Saat melihat Tae Sang, seorang wanita menghampirinya. Wanita tersebut bertanya sambil menangis, Nak, dimana ibumu? Tolong beri tahu kami.
Tae Sang bertanya, mengapa kalian menerobos masuk rumah kami?
Sebuah foto terjatuh dan pecah.
Wanita tersebut marah, bagaimana bisa dia melakukan hal tersebut pada ayahmu?

Tae Sang masih tergeletak di depan pintu sambil menahan rasa sakit di punggungnya.
Tae Sang menggoyang-goyang badan ayahnya, Ayah, ayo makan bersama-sama dan jangan diam saja. Ayah, aku mohon...Ayah!
Ternyata ayah Tae Sang telah meninggal karena bunuh diri.
Saat Tae Sang masih dalam keadaan berkabung, tiba-tiba datang penagih hutang.
Penagih hutang : Bayar hutangnya hari ini. Hutang ibumu.
Tae Sang berkata, terserah.
Penagih hutang menarik Tae Sang keluar rumah.

Tae Sang masih tergeletak di depan pintu dan masih sadar, saat Chang Hee tiba. Chang Hee terkejut melihat keadaan Tae Sang.
Chang Hee : Manajer. Chang Hee melangkahi Tae Sang dan menghajar Tuan Kim.
Tae Sang teringat saat dia dipukuli oleh penagih hutang, yang ternyata adalah suruhan dari Tuan Kim.
Taun Kim berkata, Aku melihatmu, seorang yatim piatu yang kesepian. Kau terlihat cukup kuat.
Flash Back end
Tae Sang akhirnya tidak sadarkan diri karena banyak mengeluarkan darah.

7 tahun kemudian
Terlihat seseorang sedang fitnes di dalam ruangan suatu apartemen mewah, yang ternyata adalah Tae Sang.
Selesai latihan, Tae Sang menonton berita di televeisi yang menayangkan keberhasilan Tae Sang menjadi seorang pengusaha.

Notes :
Akhirnya selesai juga episode pertama ini. Cerita awalnya cukup rumit tapi bikin penasaran. Song Seung Heon mendapat peran yang berbeda dari drama-drama sebelumnya. Hingga aku penasaran, jadi aku buat aja sinopsisnya.

Ini pertama kalinya buat sinopsis Drama Korea dan yang dibuat ceritanya cukup berat. Mohon dimengerti bila ada salah-salah kata dan terlalu banyak gambar. Tolong diberi komentarnya berupa saran dan kritik yang membangun.

1 komentar:

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin share link silakan...

DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI...