Sabtu, 03 Agustus 2013

When A Man Loves episode 2


7 tahun telah berlalu, Tae Sang kini menjadi seorang pengusaha sukses yang memiliki perusahaan pinjaman yang terkenal.

Selesai fitnes di pent house miliknya, Tae Sang menonton berita yang menayangkan keberhasilan perusahaan pinjaman yang dia dirikan selama 7 tahun telah mengambil alih sebagian besar saham dari Na bi Capital. Dan ini pertama kalinya sebuah perusahaan pinjaman mengambil alih sebuah lembaga keuangan.

Tae Sang tengah bersiap diri untuk pergi ke luar negeri dalam rangka memperluas usahanya.

Di sebuah tempat, wartawan sedang menunggu Tae Sang untuk melakukan konfrensi pers. Tapi sayang yang datang justru Direktur Kim yang diutus dari perusahaan Tae Sang.
Direktur Kim berkata, terima kasih atas perhatiannya. Presiden Direktur kami berharap bisa berada disini, tapi tidak bisa karena beliau harus ke Hongkong untuk menghadiri pertemuan bisnis. Beberapa saat lagi, tim PR kami akan memberikan penjelasan secara detail.

Seong Ju datang dengan membawa bunga, juru bicara pun menghampirinya. Seong Ju berkata, mengesankan. Dimana Tuan Han Tae Sang?
Juru bicara berkata, Beliau sekarang berada di Hongkong sampai lusa.
Seong Ju : Dia tidak pernah menyebutkan akan ke Hongkong. Apakah ini perjalanan yang mendesak?

Juru bicara menjawab, tidak. Itu sudah direncanakan sebulan yang lalu.
Seong Ju kesal sekali, lalu pergi dari tempat itu dan membuang buket bunga yang dia bawa ke tempat sampah.

Di Hongkong Tae Sang menghadiri pertemuan bisnis ditemani Jae Hee untuk jadi penterjemahnya selama di Hongkong.

Jae Hee menterjemahkan kata-kata klien Tae Sang, lembaga keuangan M&A milik anda telah menciptakan sebuah gebrakan. Mereka merasa akan sangat bagus jika membuka cabang disini (Hongkong). Kredibilitas Anda adalah substansial.

Tae Sang berkata, kami pada tahun ini akan fokus pada bisnis budaya. Dan juga akan mempromosikan serta mengambil alih sebuah resort. Jae Hee lalu menterjemahkan kata-kata Tae Sang pada klien. Tae Sang melihat Jae Hee dengan kagum.

Mido sedang mengikuti tes seleksi menjadi seorang pembaca berita. Tiba giliran Mido untuk dites. Karena gugup dan tegang saat membacakan sebuah berita, Mido terdiam sejenak lalu melanjutkan membaca berita tersebut.
Peserta lain ada yang tertawa dan juri merasa Mido belum pantas untuk menjadi seorang pembaca berita.

Selesai tes, Mido bertemu dengan bagian personalia perusahaan tersebut. Staff tersebut berkata, Perusahaan kami sedang mencari karyawan yang mempunyai pengalaman belajar atau bekerja di luar negeri.

Mido menjawab, saya belum pernah pergi keluar negeri, tapi saya mempunyai pengetahuan yang sangat luas di lapangan. Karena ayahku berjualan buku-buku asing di tokonya, sejak aku masih kecil...
Bagian Personalia memotong kata-kata Mido, Maafkan saya.

Malam hari Mido bekerja paruh waktu menjadi waitress. Setelah melayani beberapa pengunjung, Mido berjalan menuju ke sudut ruangan untuk melepas lelahnya.

Tiba-tiba temannya muncul dari belakang dan memanggil, Seo Mi Do. 
Mido terkejut, kemudian melihat sekeliling.

Teman Mido sepertinya ingin mengajak Mido ke sebuah acara pesta.
Teman Mido : Bisakah kau datang malam ini? Aku menyelinap keluar, ini gaun untukmu.
Mido berkata, apa kau sudah gila? Bagaimana jika pelatih desainer menangkapmu?

Teman Mido : Percayalah, dia sangat sibuk. Ayo kita pergi untuk menyelesaikan rambutmu.
Mido berkata, mengapa aku harus pergi kesana? Hanya orang-orang kaya yang pergi kesana.

Teman Mido : Itu sebabnya, kita harus pergi. Sehingga kita dapat bertemu dengan anak orang kaya.

Mido : Cinderella, wanita itu, melakukan hal yang sangat buruk...memberikan harapan pada gadis yang malang.
Teman Mido berkata, kau bilang, malam ini kau bebas tugas.
Mido menjawab, aku harus pergi ke sebuah tes wawancara untuk mendapat pekerjaan.

Teman Mido mengatakan, anggap saja ini semacam tes wawancara. Dalam daftar hari ini, putri ahli waris dari perusahaan Gwanghee Grup diikutsertakan. Dia bertanggung jawab di bisnis budaya. Ini adalah kesempatan yang baik untuk berkenalan dengan dia, benarkan? Aku yakin, dia tidak peduli tentang latar belakangmu.

Akhirnya Mido datang ke acara pesta tersebut. Di pintu masuk Mido menyerahkan undangan yang dia peroleh dari temannya kepada petugas.

Dia berjalan menuju ruang tempat acara pesta dilangsungkan yang ada di lantai atas.

Saat tiba di ruangan tersebut, Mido mengambil segelas minuman yang ditawarkan oleh pelayan.

Terlihat Nyonya Choi sedang berbincang-bincang dan menyapa para tamunya.

Seorang tamu baru saja tiba, Nyonya Choi melihat dan memanggilnya, Seong Ju.
Seong Ju menoleh lalu tersenyum.

Nyonya Choi menghampiri Seong Ju, Seong Ju. Terima kasih untuk datang.
Seong Ju berkata, ini bukan pesta yang biasa untuk para pelanggan butik Seol Won Chae dan keluarga mereka?

Mido yang berada didekat mereka mendengar percakapan tersebut terkejut dan menoleh.

Nyonya Choi : Ini semacam pesta perjodohan dan itu adalah ide terakhir. Aku tidak bisa fokus pada pekerjaanku karena banyak permintaan kencan buta untuk memperkenalkan putra putri mereka. 

Seong Ju bertanya, apa bisa aku ikut memilih salah satu pria yang sesuai dengan keinginanku?
Nyonya Choi berkata, tentu saja. Dengan penampilanmu, kau bisa mendapatkan pria 20 tahun lebih muda darimu.

Seong Ju : Aku akan ke depan untuk melihat Fashion Week.
Nyonya Choi berkata, aku akan memesan tempat di barisan depan untukmu. Silakan menikmati waktumu disini.

Teman Mido memanggil Mido dari tempat yang agak jauh. Mido melihat temannya lalu menuju temannya berdiri.

Karena terburu-buru, hampir saja Mido menabark Seong Ju yang akan mengambil minuman dari baki yang dibawa pelayan.
Mido : Saya minta maaf, permisi. Seong Ju hanya menghela nafas dan melirik Mido yang bejalan menuju temannya.
Ga tahu Seoung Ju kalau Mido perempuan yang disukai oleh Tae Sang hehe...

Teman Mido memberi tahu, pria yang minum bersama seorang gadis itu ayahnya adalah ketua dari perusahaan Joong Culture Center dan salah satu dari 10 orang kaya dalam kepemilikan tanah.

Teman Mido menyuruh Mido, pergi dekati pria itu dan ajak dia bercakap-cakap.
Mido : Aku tidak ingin melakukan itu. Yang mana putri dari perusahaan Gwanghee?

Teman Mido berkata, itu dia, gadis yang berdiri di sebelah Nyonya Choi.

Nyonya Choi : Aku serius, itu sangat cocok dan sempurna untuk anda. Aku tidak bohong.
Putri dari perusahaan Gwanghee : Benarkah?
Nyonya Choi berkata, tentu saja.

Mido melihat mereka dan berjalan menghampirinya.

Saat sudah dekat, Mido memberi salam.

Tapi putri dari perusahaan Gwanghee mengenali Mido sebagai pelayan restoran, saat dia dan teman-temannya makan di restoran.
Putri Perush Gwanghee : Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau bekerja sebagai pelayan di Italy Kitchen. Bagaimana kau bisa masuk?

Karena dikenali oleh putri dari perush Gwanghee, Mido segera meninggalkan mereka. 
Tetapi Putri perushan Gwanghee menarik tangan Mido, lihat kesini...Bagaimana kau bisa masuk ke pesta ini?

Nyonya Choi bertanya, ada apa ini?

Putri perush Gwanghee bertanya pada Nyonya Choi, apa yang terjadi? Pesta ini, kau mengundang siapa saja? Apakah gadis ini benar-benar mendapat undangan resmi untuk pesta ini?

Seong Ju melihat ke arah Mido.

Nyonya Choi melihat Mido dan berkata, saya tidak percaya kalau saya mengenalmu. Nona, dari mana anda mendapatkan undangan?

Teman Mido gelisah, karena takut kalau ketahuan oleh Nyonya Choi. Lalu bersembunyi agar tidak diketahui.

Nyonya Choi : Aku bertanya padamu? Nyonya Choi tampak mulai kesal pada Mido yang tidak mau menjawab.

Akhirnya Mido berbicara, apakah itu penting? Sepertinya pesta ini sangat eksklusif.
Nyonya Choi : Apa?

Seong Ju mulai tertarik dan melihat kejadian tersebut.

Mido : Saya sedang mencari pekerjaan.Saya dengar tentang sebuah pesta yang aneh, jadi saya datang. Mungkin bila saya bekerja di sebuah surat kabar, saya akan menulis tentang anda di blog.
Nyonya Choi langsung gugup, Silakan tinggalkan tempat ini dengan segera.

Mido berkata, jadi benar kalau anda seorang comblang untuk orang-orang kaya.
Pada putri dari perush Gwanghee, dan ayahmu kini sedang diselidiki karena manipulasi saham, betulkan? Saya kira, anda harus bekerja keras untuk datang ke tempat seperti ini untuk mendapatkan seseorang yang lebih kaya dari anda.

Putri dari perush Gwanghee tidak terima akan perkataan Mido mengambil gelas minuman yang dipegang seorang pria disebelahnya dan meyiramkan minuman tersebut ke muka Mido. Dan berkata, berhenti mencemari suasana dan tinggalkan tempat ini segera.


Mido tidak terima perlakuan tersebut, lalu dia mengambil mangkuk di meja yang masih berisi minuman dan menyiramkannya ke tubuh putri pewaris perush Gwanghee.
Salut sama Mido yang tidak rela bila dihina.

Nyonya Choi terkejut, ya ampun. Oh tidak.
Nyonya Choi membantu putri presdir perush Gwanghee membersihkan tubuhnya akibat siraman yang dilakukan Mido sambil berbicara, Oh tidak! Tunggu! Polisi, telpon polisi!

Mido meninggalkan tempat pesta tersebut.

Mi Jun sedang latihan dance di sebuah studio.

Saat sedang latihan, Mido datang membawa minuman. Mi Jun menghentikan latihannya dan minum bersama Mido.

Mido bertanya, apa kau yang terburuk? Kenapa kamu lambat dalam berlatih?
Mi Jun : Tidak mungkin. Aku ini saudaramu. Aku yang terbaik. Aku ingin lebih menonjol dan mungkin aku akan diangkat menjadi pemimpin.

Mido : Apa kau benar-benar akan mulai debut?
Mi Jun : Aku akan membuktikan padamu bahwa hidup dapat berubah dalam sekejap.
Mido berkata, aku iri padamu. Kamu memiliki mimpi dan tahu apa yang akan kau lakukan.
Mi Jun bertanya, dan kau tidak?

Mido : Jujur, aku tidak tahu apa yang aku inginkan. Karena kita tidak mampu, tujuanku adalah mengumpulkan uang yang banyak. Ada dalam situasi dimana saya bisa bertemu dengan orang-orang kaya.
Mi Jun berkata, aku ingat impian lamamu. Apa kau ingat?

Mido : Aku berharap aku bisa hidup tanpa kekurangan uang.
Mi Jun : Aku akan menunggu sampai kau ingat. Jika kau tidak ingat, aku akan mengingatkanmu.
Mido : Sepertinya aku sangat rendah diri. Aku sangat tertekan.

Mi Jun berdiri, Penyembuhan depresi. Mulai! Lalu mengajak Mido berdiri.

Mi Jun mulai melakukan dance, Mido hanya diam dan melihat Mi Jun yang sedang dance.
Mi Jun lalu mengajak Mido dance bersama. Mi Jun menyuruh Mido mengikuti gayanya. Karena memakai high heels, akhirnya Mido melepasnya. Dan mulai dance bersama Mi Jun. Lagu pengiring dance mereka lagu 2PM "HandsUp". Mantap...

Mido bertanya pada Mi Jun, jika keluarga kita tidak bangkrut, apa yang akan kau lakukan?
Mi Jun menjawab, aku akan tetap melanjutkan mimpiku yaitu menari.
Mido : Mungkin aku akan belajar ke luar negeri. Membuat lebih cerah dan menjadi orang yang lebih percaya diri.
Mi Jun : Kau sudah tangguh dan keren.
(Mido bertanya menggunakan pikirannya dan Mi jun menjawab menggunakan pikirannya pula, kayak telepati aja hehe...)

Mido dan Mi Jun berdua terus menari dengan semangat dan tertawa bersama.

Di sebuah cafe di Hongkong, terlihat Tae Sang dan Jae Hee minum bersama.
Tae Sang bertanya, apa selanjutnya yang akan kau lakukan? Kau ingi belajar lebih banyak lagi?
Jae Hee : Tidak, aku ingin bekerja dan menghasilkan uang. Aku akan kembali ke Korea untuk wawancara pekerjaan.

Tae Sang : Benarkah? Perusahaan mana yang beruntung?
Jae Hee : Perusahaan Golden Tree.
Tae Sang terkejut.

Jae Hee berkata, aku sudah mengajukan surat lamaranku.
Tae Sang tertawa kecil, aku berterima kasih atas bantuanmu. Tapi aku tidak mendukungmu, sehingga kau akan diwajibkan untuk bekerja untukku.

Jae Hee : Saya ingin membuat kakak saya bangga. Dan dia meminta anda untuk mengurus saya. Saya akan mengembangkan perusahaan anda menjadi tiga kali lipat, sehingga kakak saya tidak merasa berhutang budi.
Tae Sang berkata, bukan seperti itu antara dia dan aku.

Jae Hee tetap ngotot, saya akan melindungi kebanggaan kakak saya dengan cara memperluas bisnis anda.
Tae Sang :  Kau sama keras kepalanya dengan dia, tahu tidak?
Jae Hee bertanya, apa anda sendiri yang akan mewawancarai saya?
Tae Sang menjawab, bukan, aku akan mediskualifikasi kamu.
Jae Hee berkata, tiga kali lipat tidak cukup? Bagaimana kalau lima kali lebih besar. Bersulang.
Tae Sang : Bersulang.

Jae Hee bertanya, bagaimana kabar kakak saya?
Tae Sang : Dia baik-baik saja. Jangan khawatir tentang Chang Hee, jika kau lakukan itu sama artinya kau tidak percaya padaku.

Flash Back
Tae Sang lalu teringat peristiwa 7 tahun yang lalu. Saat dia melindungi Mido melarikan diri dan akhirnya dia ditusuk oleh Tuan Kim dari belakang.

Karena tidak dapat menahan rasa sakit tersebut Tae Sang terjatuh, disaat yang bersamaan Chang Hee muncul. 

Melihat Tae Sang yang terluka karena ditusuk Tuan Kim, Chang Hee menjadi marah dan akhirnya menendang Tuan Kim yang masih menusuk Tae Sang sampai tersungkur ke belakang.

Chang Hee berusaha menolong Tae Sang agar tetap sadar saat melihat banyak darah yang keluar.

Chang Hee bertanya pada Tuan Kim, mengapa kau lakukan ini? Mengapa kau melukai Tae Sang?
Tuan Kim : Bawa dia pergi.

Chang Hee tidak dapat menahan emosinya, lalu dia memukul Tuan Kim. Tuan Kim akhirnya menghajar Chang Hee sampai terjahut.

Yong Gap hanya duduk diam dan melihat semua itu.

Setelah memukul Chang Hee sampai jatuh.
Tae Sang : Jangan lukai Chang Hee.
Tuan Kim : Apa kau mencoba untuk berpura-pura loyal, bahkan ketika kau sudah sekarat?

Tuan Kim berjalan ke arah Tae Sang sambil membawa pisau. Chang Hee melihat itu lalu bangun. Belum sempat menusuk Tae Sang, Chang Hee langsung memukul kepala Tuan Kim dengan sebuah guci. Tuan Kim akhirnya jatuh pingsan.

Yong Gap yang melihat itu semua terkejut, tapi tidak berbuat apa-apa.
Chang Hee berusaha untuk menyadarkan Tae Sang.

Chang Hee membawa Tae Sang dari tempat itu dan pergi ke rumah sakit.

Chang Hee sedang duduk di depan ruang operasi menunggu operasi Tae Sang. Pintu ruang operasi terbuka, keluar seorang dokter dan perawat. Chang Hee segera berdiri dan dokter dan perawat itu berjalan tergesa-gesa melewati Chang Hee.

Chang Hee duduk kembali, tiba-tiba Dong Gu dan temannya datang.
Dong Gu : Chang Hee, apa yang terjadi?
Chang Hee berkata, itu bukan masalah besar.
Dong Gu : Apa maksudmu? Bos Besar telah meninggal.
Chang Hee terkejut.

Chang Hee berkata pada Tae Sang yang sudah selesai dioperasi, aku membunuh Tuan Kim. Tuan Gu melihat semuanya. Dia mungkin sudah mengatakannya kepada polisi sekarang.
Ketua, tolong jaga adik saya. Buat dia menjadi yang terbaik.

Tae Sang : Chang Hee
Chang Hee : Ya
Tae Sang berkata, aku yang membunuh Tuan Kim.
Chang Hee : Ketua.

Tae Sang : Aku yang membunuhnya, mengerti! Kembalilah ke adikmu. Tuan Gu sedang mabuk dan bingung. Aku membunuh Tuan Kim saat aku melindungi diri. Luka tusukan pisau ini buktinya.
Jangan kau sakiti adikmu. Sedangkan aku, tidak punya siapanpun untuk disakiti.

Chang Hee : Berbaring rendah sampai semuanya reda. Ada dua hal yang baik dalam hidup saya yaitu adik saya dan anda. Tolong jaga Jae Hee.
Setelah berbicara dengan Tae Sang Chang Hee pergi dari ruang rawat Tae Sang
Tae Sang berteriak, Chang Hee. Chang Hee! Chang Hee!

Di rumah Chang Hee dan Jae Hee makan bersama.
Chang Hee berkata, Jae Hee, aku dapat kesempatan untuk bekerja di luar negeri. teman dekatku akan segera menghubungimu. Dia bilang akan membantu pendidikanmu.

Jae Hee : Apa yang sedang kau katakan?
Chang Hee : Aku harus pergi ke luar negeri untuk membantu bisnis temanku ini. Jangan khawatir, aku akan sering mengabarimu.

Jae Hee melihat baju Chang Hee, itu darah yang ada di bajumu?

Chang Hee terkejut dan melihat bajunya. Apa ini? Sambil mengambil tissu yang ada di meja belakangnya untuk membersihkan bajunya.

Jae Hee bertanya, apa yang terjadi? Omong kosong, tentang pergi ke luar negeri? Apa kau sedang dikejar seseorang? Ceritakan. Aku akan mengurusnya.
Chang Hee berbohong, tidak seperti itu. Ini untuk bisnis.
Jae Hee berteriak dan menarik baju Chang Hee, Katakan padaku! Apa yang terjadi?
Chang Hee dan Jae Hee saling pandang, lalu Jae Hee melepas pegangannya dari baju Chang Hee.

Chang Hee bertanya, apa kau tidak bisa percaya padaku? Mungkin aku kurang, tapi aku ini masih kakakmu dan aku punya harga diri sebagai manusia. Jangan banyak tanya dan percayalah pada ku. Miliki sedikit keyakinan dan menunggu. Lekas makan, nanti kau terlambat ke sekolah.
Chang Hee melanjutkan makannya, sedangkan Jae hee hanya diam dan menangis.

Chang Hee selesai membeli kebutuhan harian, saat di jalan tiba-tiba dia dihadang oleh polisi. Polisi menangkap Chang Hee atas tuduhan telah membunuh Tuan Kim.

Jae Hee kini tinggal sendiri di rumah merasa kesepian tanpa ada Chang Hee. Jae Hee  menangis mengingat apa yang terjadi pada kakaknya.

Tae Sang sudah sembuh dan boleh pulang, datang Gu Yong Gap teman Tuan Kim. Gu Yong Gap mengucapkan selamat atas kesembuhan Tae Sang dengan membawa rangkaian bunga. Rangkaian bunga tersebut dikalungkan ke leher Tae Sang.

Yong Gap : Selamat atas kesembuhanmu. Aku segera datang saat mendengar kau dirawat. Apakah luka pisau itu sembuh dengan baik? Tapi wajahmu terlihat sedikit kacau.
Tae Sang melepas karangan bunga di lehernya, Mengapa kau kemari?

Yong Gap berkata, Tae Sang, bagaimana kalau kau bekerja dengan ku sekarang? Aku tidak seperti Kim Dae Gwang yang bodoh itu. Mari kita gabungkan kekuatan kita.
Mana mau Tae Sang kerjasama.

Tae Sang :  Aku sudah punya rencana sendiri.
Yong Gap : Rencana? Maksudmu selain melawan atasan lamamu... Mari kita dengarkan.
Tae Sang : Terima kasih atas bunganya dan sudah datang kemari.
Tae Sang lalu meninggalkan ruang rawatnya.

Yong Gap berkata, Han Tae Sang. Tae Sang berhenti. Itu sama saja kau yang telah membunuh Kim Dae Gwang.

Tae Sang menoleh ke belakang dan melihat Yong Gap, apa yang kau ingin katakan padaku?
Yong Gap berbalik badan dan menatap Tae Sang, kau bebas dari tuduhan karena aku tidak mengadukanmu ke polisi. Bahkan jika kau tunduk kepadaku, itu tidak akan cukup.

Tae Sang : Tuan Gu, atasan saya adalah teman anda. Lalu mengapa anda hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa? Anda lebih kejam daripada Tuan Kim.
Tae Sang langsung meninggalkan ruang inapnya.

Sebuah mobil melaju agak kencang dan membunyikan klakson, lalu berhenti tepat di sebelah Jae Hee yang sedang jalan.
Jae Hee melihat mobil itu, ternyata yang menyetir mobil itu Tae Sang.

Tae Sang keluar dari mobil. Tae Sang dan Jae Hee saling pandang. Dan untuk pertama kalinya mereka berdua bertemu serta saling kenal.
Di masa yang akan datang mereka akan jatuh cinta pada wanita yang sama.

Tae Sang menjenguk Chang Hee di penjara.
Chang Hee berkata, mengapa kau datang kemari? Aku tidak ingin kau melihatku seperti ini.

Tae Sang mengeluarkan sebuah foto dari saku baju dan menunjukkannya kepada Chang Hee. Di foto tersebut terlihat Jae Hee yang sedang berada di bandara yang akan berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

Chang Hee melihat foto tersebut jadi menangis karena terharu dan bangga.
Tae Sang : Jae Hee mendapatkan apa yang diinginkannya dan dia baru berangkat kemarin. Disana dia mendapat tempat tinggal yang layak.

Chang Hee : Terima kasih. Seperti bukan saudaraku, mengagumkan? Sambil terus memandang foto tersebut.
Tae Sang bergurau, Apa dia benar-benar adikmu? Dia tidak terlihat seperti adikmu.
Chang Hee : Aku tahu. Aku mencari yang lebih baik.
Mereka berdua tersenyum dan tertawa kecil.

Tae Sang berkata, perusahaan baik-baik saja. Jangan kuatir tentang apa pun, datanglah kembali.
Chang Hee : Aku juga berharap, kau segera menemukan ibu dan saudaramu.
Tae Sang : Aku juga berharap Tae Min dibesarkan menjadi pemuda yang baik seperti Jae Hee.
Chang Hee berkata, aku yakin dia bisa.
Flash Back end

Terlihat sebuah gedung perkantoran dimana perusahaan Golden Tree milik Tae Sang berada.

Semua karyawan diperusahaan tersebut bekerja dengan semangat. Tae Sang masuk ke dalam perusahaan bersama manajer perusahaan. Tae Sang berjalan menuju ruang kerjanya.

Saat berada dalam ruang kerja, Tae Sang melihat Seong Ju ada di ruangannya sedang membca majalah.

Tae Sang : Seong Ju.
Seong Ju berkata, kau tidak menepati janjimu. Sambil terus membaca majalah.
Tae Sang bertanya, janji apa?
Seong Ju menjawab, sampai aku mempunyai kekasih, kau akan makan malam denganku pada hari ulang tahunku. Dan menonton film denganku, karena kita teman.

Tae Sang berjalan menuju meja kerjanya, aku punya waktu untuk makan malam, tapi tidak untuk menonton film.
Seong Ju tersenyum dan berbalik badan, kau tidak punya hadiah ulang tahun untukku?
Tae Sang : Aku akan mengajakmu makan malam.

Tae Sang dan Seong Ju pergi ke sebuah restoran.
Seong Ju berkata pada resepsionis bahwa dia sudah memesan tempat atas nama Baek Seong Ju. Resepsionis berkata, makan malam ulang tahun pernikahan. Mari ikut saya.

Tae Sang terkejut mendengarnya dan melihat Seong Ju.
Seong Ju berkata, biarkan saja. Untuk ulang tahunku, jadi aku dapat membuat suasana hatiku lebih baik.
Tae Sang hanya bisa diam saja.
Akhirnya Seong Ju dan Tae Sang mengikuti petugas resepsionis menuju tempat duduk mereka.

Seong Ju : Terima kasih. Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kami, apakah ada sesuatu yang istimewa pada menunya?
Petugas Resepsionis berkata, kami sudah siapkan koktail, kue dan karangan bunga sebagai hadiah.

Seong Ju bertanya pada Tae Sang, bagaimana Sayang? Kau menyukainya? Lalu berkata pada resepsionis, tolong berikan kami anggur untuk saat ini.
Resepsionis : Baiklah.

Tae Sang menuangkan anggur ke gelas Seong Ju lalu ke gelasnya sendiri. Dan bersulang untuk ulang tahun Seong Ju.
Tae Sang : Selamat ulang tahun.
Seong Ju berkata, terima kasih. Kau sudah meluangkkan waktumu untuk merayakan ulang tahunku.

Tae Sang berkata, aku mohon kau tidak mengatakan kata itu.
Seong Ju : Hanya di ulang tahunku, itu karena aku kesepian.

Saat Tae Sang melihat arah lain tidak sengaja dia melihat Mido yang sedang menata meja. Tae sang melihat terus ke arah Mido yang sedang melayani pengunjung dan tidak memperdulikan Seong Ju.

Seong Ju melihat Tae Sang dan bertanya, apa kau mengenali seseorang?
Tae Sang terkejut, tidak.
Tae Sang terus melihat Mido yang sedang bekerja.

Datang empat orang dalam satu kelompok ke restoran tersebut yang ternyata pengujung tersebut adalah putri pemilik perushan Gwanghee bersama temannya.
Putri tersebut melihat ke seluruh ruangan seperti sedang mencari seseorang lalu melihat Mido.

Putri pemilik perushan Gwanghee : Lihat, apa yang aku katakan? Temannya lalu melihat ke arah Mido.
Putri lalu berbicara pada resepsionis, kami ingin dilayani oleh dia.
Resepsionis melihat Mido yang sedang melayani pengunjung.

Mido membawa daftar menu ke meja Putri pemilik perushan Gwanghee, saat melihat siapa yang akan dilayani Mido terkejut dan diam di tempat. Putri tersebut memberi isyarat agar Mido segera melayani mereka. Akhirnya Mido melayani mereka dengan terpaksa.
Putri pemilik perushan Gwanghee : Apa kau apatis atau benar hanya putus asa karena uang? Jika aku jadi kamu, aku akan berhenti dari pekerjaan ini.
Mido diam saja karena kesal.

Mido : Sup hari adalah sup asparagus. Masakan special hari ini adalah daging betis sapi muda. Silakan pilih dengan perlahan.
Mendengar penjelasan Mido, membuat Tae Sang tidak jadi minum.

Mido berjalan meninggalkan tempat, tapi Putri pemilik perushan Gwanghee menahannya.
Putri pemilik perushan Gwanghee : Diamlah disana, kami akan segera memesan. Siap untuk memesan?
Teman putri : Ok.

Seong Ju melihat ke arah meja putri pemilik perushan Gwanghee.
Seong Ju berkata, anak-anak muda itu. Balas dendam mereka begitu kekanak-kanakan.

Tae Sang kaget mendengar kata-kata Seong Ju dan melihat ke arah Seong Ju.

Seong Ju berkata pada Tae Sang kalau dia melihat mereka di sebuah pesta beberapa hari yang lalu. Dan mereka ingin tahu dimana pelayan itu mendapat undangan tersebut. Gadis yang melayani sangat marah, terlalu. Ini akan menjadi menarik.
Tae Sang melihat meja putri pemilik perush Gwanghee.

Mido dan temannya membawa pesanan dan menaruhnya di meja.
Tiba-tiba putri pemilik perushan Gwanghee berkata, panggil manajer kemari.
Putri pemilik perushan Gwanghee : Jika kamu tidak mengerti, seharusnya kau meminta bantuan seseorang untuk menerima pesanan kami. Kami tidak memesan hidangan ini. Tolong panggil manajer kemari.

Resepsionis datang dan bertanya, apa ada masalah?
Putri pemilik perushan Gwanghee : Pelayan ini salah menulis pesanan, sehingga yang datang bukan pesanan kami.

Mido berkata, saya tidak membuat kesalahan. Saya membawa persis apa yang mereka pesan.
Putri pemilik perushan Gwanghee : Teman, benar ini pesanan yang kita pesan?
Teman-teman putri pemilik perush Gwanghee menggelengkan kepala, yang berarti mereka tidak memesan makanan ini.

Mido kesal sekali, Seong Ju yang melihat itu semua hanya tersenyum. Tae Sang hanya diam menahan kesal dan marahnya.

Putri pemilik perushan Gwanghee : Berlutut dan minta maaf atau bayar semua makanan ini. Mungkin harga semua ini sekitar $200. Sebaiknya bayar $200, atau berlutut untuk minta maaf. Segera.

Tae Sang melihat ke arah meja putri pemilik perush Gwaghee.
Mido berkata, aku tidak akan membayar makanan seharga $200 untuk orang sepertimu.
Putri pemilik perushan Gwanghee : Kalau begitu berlutut dan segera minta maaf. Teman, siapkan kamera video kalian.

Mido dengan berat hati segera berlutut. Dan disaat akan berlutut, Tae Sang datang dan menarik Mido untuk berdiri. Mido terkejut melihat Tae Sang ada restoran.

Tae Sang sangat marah dan berkata, nona cantik, saya akan membayar makan malam untuk hari ini. Selamat makan.
Tae Sang lalu mengeluarkan uangnya dari dompet dan melemparnya ke meja putri pemilik perush Gwanghee.

Seong Ju terkejut melihat tindakan Tae Sang lalu berdiri dari duduknya.

Tae Sang yang masih marah dan kesal langsung menarik keluar Mido dari ruangan tersebut.
Mido sempat menoleh ke arah meja putri pemilik perush Gwanghee.

Resepsionis terkejut melihat itu semua ingin memanggil Mido tapi tidak bisa dan hanya bisa diam.
Seong Ju melihat itu semua jadi kesal karena makan malamnya berantakan.

Di luar restoran Tae Sang yang masih kesal bertanya pada Mido, apa yang kau lakukan disini? Kemana uang yang aku kirim untuk biaya pendidikanmu? Dan aku melihatmu jadi pelayan restoran.

Mido : Apa ada alasan aku tidak boleh jadi pelayan restoran?
Tae Sang : Aku mengirim dua kali lipat biaya kuliahmu tiap semester. Itu seharusnya sudah cukup bagimu untuk fokus pada pendidikanmu. Apa uang yang aku kirim kurang cukup? Jawab aku, apa itu kurang cukup?

Mido menjawab, itu tidak cukup. Tae Sang terkejut mendengar jawaban Mido.
Mido : Aku tidak ingin menggunakannya guna menjaga harga diriku, tapi aku gunakan untuk membayar biaya rumah sakit ayahku. Sikap yang tepat untuk tidak mengenaliku.
Tae Sang : Aku sudah mencoba, tapi tidak berhasil. Aku tidak bisa membiarkanmu dipermalukan oleh mereka!
Mido : Mengapa tidak? Mengapa tidak bisa kau mengabaikan aku?

Tae Sang dan Mido terdiam sesaat dan saling pandang
Mido : Lain waktu, bila kita bertemu secara kebetulan, bertindaklah seperti kita tidak saling kenal.

Mido lalu pergi, tapi dicegah oleh Tae Sang.
Tae Sang berkata, aku tidak bisa janji itu. Mau tahu mengapa?
Belum selesai bicara, tiba-tiba Seong Ju muncul lalu menghampiri Tae Sang, Sayang.

Melihat Seong Ju berjalan menuju Tae Sang, Mido melepas tangan Tae Sang yang dari tadi memegang tangannya.

Seong Ju :  Sayang, baik sekali kamu. Apa anda baik-baik saja nona? Aku melihatmu di pesta waktu itu. Aku berharap kamu tadi membalikkan meja di depan mereka. Ayo kita pergi sayang.

Seong Ju memegang tangan Tae Sang tapi dilepas oleh Tae Sang.
Dan Tae Sang berjalan meninggalkan restoran lebih dulu dengan menahan kesal, lalu diikuti oleh Seong Ju.

Mido masih diam berdiri dan perlahan mulai menangis karena kejadian tadi.

Dalam perjalanan pulang Seong Ju bertanya pada Tae Sang, apakah gadis itu? Satu di dalam hatimu. Tae Sang hanya diam saja dan tidak menjawab.

Flash Back
Seong Ju teringat 7 tahun yang lalu.
Seong Ju datang disaat itu Tae Sang berada di ruang kerjanya sedang merapikan dan memasukkan semua file dan barangnya ke dalam kardus.

Seong Ju : Lihat siapa itu? Bagaimana dengan lukamu?
Tae Sang : Dalam proses penyembuhan.
Seong Ju : Saat itu aku tidak dapat membesukmu. Ingin tahu mengapa? Aku takut, aku akan akan mengakui perasaanku.

Tae Sang berkata, jika kita pernah mengalami satu sama lain, aku akan berpura-pura tidak tahu kamu.

Tae Sang lalu mengangkat kardus dan berjalan ke luar ruangan.
Seong Ju : Kau tahu kalau aku sangat menyukaimu.
Tae Sang : Tolong, dia baru saja dimakamkan.

Seong Ju : Dia telah pergi untuk selamanya dan aku selalu berharap menjadi kekasihmu.
Tae Sang berkata, kau adalah kekasih bosku. Tidak lebih, tidak kurang.

Tae Sang berada di apartementnya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Saat dibuka ternyata Seong Ju yang sedang mabuk.
Tae Sang : Seong Ju.

Seong Ju berkata, jangan menyuruhku pergi, biarkan aku disini sebentar. Hanya lima menit saja.
Seong Ju berjalan menuju tempat tidur Tae Sang dan berbaring disana lalu tertidur.
Tae Sang memanggilnya, Seong Ju. Tapi tidak di dengar oleh Seong Ju.

Seong Ju terbangun, lalu melihat Tae Sang sedang duduk.
Seong Ju berkata, aku berharap aku bisa pulang ke rumahmu setiap hari. Sambil terus berbaring di tempat tidur. Bukankah kita sangat mirip sekali. Kesepian. Bangga. Tanpa keluarga untuk berbicara tentang... Mari kita menikah.

Tae Sang berdiri dan mengambil segelas air untuk Seong Ju. Seong Ju bangun dan menerima gelas tersebut.
Tae Sang berkata, jika kau sudah sadar, segera pulang ke rumah.
Seong Ju : Apakah ada seseorang dalam hatimu?
Tae Sang diam tidak menjawab.
Seong Ju : Adakah? Itu mengapa kau selalu sendirian?
Tae Sang : Dia memilih untuk pergi dari aku.

Seong Ju menawarkan diri, bagaimana dengan bersamaku untuk melupakan dia? Bahkan aku tidak layak menggunakannya. Aku benar-benar cemburu pada perempuan tersebut.
Seong Ju bangun dan berdiri dari tempat tidur, lalu meninggalkan apartement Tae Sang.

Tae Sang : Jagalah dirimu sendiri.
Seong Ju : Aku akan menarik kembali pernyataan menikah denganmu. Bagaimana kalau kita menjadi teman? Hanya teman, tidak lebih.
Tae Sang berkata, aku bisa melakukan itu.
Flash back end

Kembali saat Tae Sang dan Seong Ju berada dalam mobil menuju pulang.
Seong Ju berkata, kau benar. Dia pergi darimu. Tae Sang diam seribu bahasa.

Tiba di apartemen, Tae Sang langsung mandi. Saat mandi tiba-tiba Tae Sang merasakan nyeri di punggungnya terutama pada bekas luka.
Esok harinya Tae Sang pergi ke rumah sakit untuk konsultasi pada dokter mengenai lukanya.
Dokter melihat hasil pemeriksaan dan berkata, tidak ada yang salah. Tidak ada infeksi atau apapun.
Tae Sang : Tapi aku merasakan sakit sampai ke tulang-tulangku.
Dokter : Itu bisa terjadi jika anda stress atau lelah. Istirahatlah selama beberapa hari.

Di sebuah warung makan kecil, terlihat seorang wanita paruh baya sekaligus pemilik warung tersebut sedang melayani pelanggan.
Ibu pemilik warung  : Selamat makan.

Ibu pemilik warung lalu merapikan sebuah meja, datang seorang pelajar yang akan makan diwarungnya.
Ibu pemilik warung : Selamat datang.
 
Ibu pemilik warung terkejut saat melihat pelajar itu, dia kira pelajar itu putranya yang telah dia tinggalkan beberapa tahun yang lalu ternyata bukan.
Saat lihat bayangan anak ibu pemilik warung, aku menyimpulkan kalau ibu ini adalah ibu Tae Sang. Bagaimanapun juga seorang ibu pasti akan selalu ingat terhadap anaknya.

Pelajar itu memesan nasi sup. Lalu mencari tempat untuk duduk.
Ibu pemilik warung membawa pesanan pelajar tersebut.
Ibu pemilik warung : Kau belum makan? Ini sudah lewat jam makan siang. Anak-anak dalam pertumbuhan perlu makan dengan baik. Beri tahu saya jika ingin tambah.
Pelajar berkata, terima kasih.
Setelah memberikan makanan, ibu pemilik warung merapikan meja kembali.

Saat akan membawa piring ke dapur, tidak sengaja ibu pemilik warung melihat televisi yang menyiarkan berita tentang Perusahaan Golden Tree milik Tae Sang. Ketika wajah Tae Sang muncul ibu pemilik warung terkejut sampai nampan yang berisi piring dan mangkok kotor terjatuh.

Pelajar yang sedang makan terkejut mendengar suara piring yang jatuh lalu menghampiri ibu pemilik warung dan melihat televisi.
Si pelajar :  Anda baik-baik saja?
Ibu pemilik warung menyuruh pelajar tersebut melanjutkan makannya.
Pelajar tersebut kembali ke mejanya.
Ibu pemilik warung masih diam di tempat dia berdiri dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

Si pelajar telah selesai makannya, lalu melihat ke arah ibu pemilik warung yang sedang duduk diam karena sedang berpikir atau melamun. Lalu dengan gerakan perlahan pelajar itu mengambil tas sekolahnya dan meninggalkan warung tersebut dengan diam-diam.
Ibu pemilik warung tidak menyadari kalau pelajar tersebut sudah meninggalkan warungnya.
(Wah kecil-kecil sudah mulai tidak jujur)

Seong Ju sedang bermain golf disebuah arena latihan golf, tiba-tiba datang Gu Yong Gap teman Tuan Kim.
Yong Gap : Pukulan yang bagus. Apa yang tidak dapat kau lakukan Seong Ju?
Seong Ju : Berbicara dengan orang sepertimu....
Yong Gap : Selalu penuh dengan semangat.

Seong Ju berkata, tolong pergi dari hadapanku. Lalu mengayunkan stik golfnya ke atas dan hampir mengenai wajah Yong Gap, kemudian memukul bola golf dengan kencang.

Yong Gap : Aku kemari ingin mendiskusikan bisnis denganmu. Aku menemukan simpanan rahasia Dae gwang dan ingin membaginya denganmu.
Seong Ju tertawa, kau pikir aku akan percaya?
Yong Gap berkata, pengacara yang menunggu di kantorku. Apa salahnya jika kau juga datang.

Akhirnya Seong Ju mau diajak Yong Gap ke kantor Yong Gap. Sampai di kantor, Yong Gap segera membersihkan sebuah kursi untuk tempat duduk Seong Ju. Ternyata Seong Ju memilih kursi yang lain sebagai tempat duduknya.
Seong Ju bertanya, dimana pengacaranya?

Setelah membersihkan kursi, Yong Gap berjalan menuju meja kerjanya dan mengeluarkan sebuah kotak kecik dari dalam laci meja.
Lalu menghampiri Seong Ju yang sedang duduk. Dengan segera Yong Gap berlutut di depan Seong Ju sambil membuka kotak yang dia bawa.
Ternyata isinya sebuah cincin.

Yong Gap berkata, menikahlah denganku. Aku sudah menunggu terlalu lama.
Seong Ju melihat Yong Gap dengan kesal karena telah dibohongi. Kemudian dia berdiri dari duduknya untuk pergi dari tempat tersebut.

Yong Gap segera berdiri dan menghalangi Seong Ju yang akan pergi.
Yong Gap : Kau sudah tahu kalau aku sangat menyukaimu.
Seong Ju : Tolong, jangan menyukaiku lagi.
Yong Gap : Hanya satu. Han Tae Sang. Aku tidak mengerti mengapa dia tidak jatuh cinta pada wanita sepertimu.
Seong Ju semakin kesal, buka pintunya.

Yong Gap tidak menanggapai kekesalan Seong Ju dan terus berkata, Jadi apa karena kau seorang lulusan perguruan tinggi dan ayahmu yang kaya? Ibumu meninggal terlalu cepat dan saudara tirimu mengambil semuanya.
Jika karena warisanmu, mungkin Tae Sang akan mencintaimu, bukan begitu?

Seong Ju sudah tidak dapat menahan rasa kesalnya langsung menapar Yong Gap.
Tidak terima perlakuan Seong Ju, Yong Gap marah dan mendorong Seong Ju sampai terjatuh duduk di kursi.
Yong Gap mengancam, segera pakai cincin itu atau mati kelaparan di sini.
Lalu Yong Gap meninggalkan Seong Ju sendirian.

Seong Ju berusaha menenangkan diri. Setelah tenang, Seong Ju berdiri dan menginggalkan ruangan tersebut. Tapi ketika akan membuka pintu, ternyata pintu sudah dikunci dari luar oleh Yong Gap.
Seong Ju mencari cara keluar dari ruangan tersebut.
Saat melihat jendela kaca disebelahnya, Seong Ju akhirnya tahu cara keluar dari ruangan tersebut.

Seong Ju memecah jendela kaca tersebut dengan cara melempar kursi kayu ke arah jendela tersebut. Tepat dibawah jendela ada sebuah mobil yang sedang parkir.

 Tanpa berpikir Seong Ju langsung keluar lalu terjatuh ke arah mobil yang sedang parkir dan terguling ke tanah.

Dengan segera Seong Ju menuju mobil dan melarikan diri dari Yong Gap.
Yong Gap sadar kalau Seong Ju melarikan diri segera mengejarnya tapi tidak berhasil.
Yong Gap berbicara sendiri, aku lupa kalau dia mengambil jurusan pendidikan jasmani.

Tae Sang berada di depan rumah lama Mido yang sekaligus toko buku milik ayah Mido. Karena tidak ada jawaban, Tae Sang lalu menelpon tempat kerja Mido untuk menanyakan alamat tinggal Mido yang sekarang.

Suara pegawai resto : Italy Kitchen, ada yang bisa dibantu?
Tae Sang bertanya, apakah Seo Mi Do datang untuk bekerja?
Suara pegaawai resto : Nona Mido sudah berhenti dari pekerjaannya.
Tae Sang : Apakah anda tahu dimana ayah Seo Mi Do dirawat di rumah sakit mana?

Di rumah sakit, ayah Mido terbaring di ranjang, ibu sedang memijat kaki ayah Mido. Sedangkan Mi Jun sedang berdiri di sisi ranjang sambil membuat minuman.
Ibu berkata, ada sesuatu yang salah. Mengapa kakimu yang sakit?
Tuan Seo bekata, sudah tidak apa-apa. Pulanglah. Aku merasa tidak nyaman kalian ada disini.

Mi Jun : Ibu, minggirlah. Biar aku yang lakukan. Mi Jun lalu duduk di tepi tempat tidur dan mulai memijat kaki ayahnya.
Tuan Seo menggerakkan kakinya dan menyuruh Mi Jun berhenti.
Tuan Seo : Jangan! Berhentilah dan jangan datang setiap hari. Tinggalka aku agar meninggal dalam damai.
Ayah Mido galak juga kalau sudah marah. Mungkin karena sakit dan tidak dapat melakukan pekerjaannya.

Nyonya Seo terkejut mendengar kata-kata Tuan Seo dan mulai emosi.
Nyonya Seo : Mengapa kau membentak kami? Kau pikir kami suka tidur di sini?
Tuan Seo : Karena itu segera pergi dari sini. Aku tidak ingin merasa terbebani. Pergilah.

Pasien disebelah Tuan Seo berkata, pelankan sedikit. Ini bukan kamar pribadimu.
Nyonya Seo merasa tidak enak hati.
Nyonya Seo berkata, Terserah. Lalu duduk di kursi samping tempat tidur.
Nyonya Seo : Melelahkan. Aku lelah.

Nyonya Seo lalu menonton televisi. Di televisi sebuah berita menayangkan perkembangan dari perusahaan Tae Sang. Nyonya Seo terkejut saat melihat wajah Tae Sang di televisi dan meminta salah satu pengunjung pasien tidak mengganti chanel berita tersebut.
Nyonya Seo : Tunggu, tahan chanel itu. Benarkah orang itu dia? Sambil menoleh ke arah Mi Jun.

Mi Jun yang sedang melihat ayahnya yang sedang tidur, langsung melihat ibunya.
Mi Jun bertanya, Apa? Mi Jun melihat tangan ibunya menunjuk televisi langsung melihat televisi.

Nyonya Seo melihat televisi kembali dan acara televisi sudah berganti.
Nyonya Seo berbicara sendiri, dia menjalankan sebuah perusahaan sekarang. Ya ampun.
Mi Jun bertanya pada ibunya, siapa? Apa yang terjadi?
Nyonya Seo memelankan suaranya, kau tahu, perusahaannya sering muncul di iklan hari ini.
Mi Jun meminta ibunya mengeraskan suaranya karena dia tidak mendengar dengan jelas.
Mi Jun : Keras sedikit.

Nyonya Seo berkata, orang yang membantu... sambil mengepalkan tangan dan melakukan gerakan seperti sedang memukul. Kau tahu.
Tanpa disadari oleh Mi Jun dan Nyonya Seo, Tuan Seo membuka matanya. Ternyata Tuan Seo tidak tidur.
Berarti dari tadi dia dengar dong yang dibicarakan Nyonya Seo.

Tiba-tiba datang tiga perawat, seorang perawat laki-laki membawa kursi roda dan dua orang perawat wanita.
Seorang perawat wanita bertanya, apa anda sudah siap pindah Tuan Seo?
Nyonya Seo : Apa?
Perawat : Kami akan memindahkan anda ke sebuah kamar pribadi.
Tuan Seo, Nyonya Seo, dan Mi Jun terkejut, pindah lagi?

Mido datang menjenguk ayahnya terkejut dan heran karena ayahnya menempati sebuah kamar pribadi di rumah sakit.
Mi Jun menjelaskan, orang itu sudah pergi setelah membayar kamar dan tunggakan tagihan.
Mido bertanya, dia tidak meninggalkan nomor teleponnya?
Mi Jun : Tidak ada seperti itu. Dia pergi begitu saja.

Nyonya Seo berkata pada Mido, dia pemilik perusahaan Golden Tree sekarang. Pergi ke kantornya dan berterima kasih padanya.
Mi Jun : Bagaimana dengan tuntutan mengharuskan kita membayarnya kembali?
Mido berkata, maka kita akan membayarnya kembali. Mengapa kita harus mengambil amal?

Nyonya Seo : Dia sudah sangat sukses sekarang. Dan dia punya masa depan yang cerah. (Wah.... Nyonya Seo mendukung Mido dengan Tae Sang nih) Mungkin sudah menikah, benarkan? Tapi mengapa dia terus membantu kita?

Tae Sang berada di ruang kerjanya sedang melihat perkembangan perusahaannya di komputernya saat mendapat telpon dari karyawannya yang mengatakan Seo Mi Do datang untuk menemuinya.

Tae Sang mengatur nafasnya dan membuat diri sedikit rileks. Pintu ruangan terbuka dan Mido masuk ke dalam sambil membawa bingkisan untuk ucapan terima kasih. Tae Sang berdiri dan menghampiri Mido.
Mido : Saya tidak mau datang dengan tangan kosong.
Tae Sang berkata, terima kasih.
Mido : Saya tidak tahu mengapa kau begitu baik padaku. Saya merasa tidak nyaman.
Tae Sang : Jadi? Apa yang kau harapkan untuk aku lakukan?

Mido : Yang saya ingin katakan....
Tae Sang memotong perkataan Mido, akan membayar aku kembali padahal masalahmu begitu banyak.

Mido : Saya akan....
Tae Sang berjalan menuju mejanya dan berkata, kau dapat mulai besok. Isi segera aplikasinya. Lalu melanjutkan pekerjaannya.

Mido : Apa?
Tae Sang : Bayar kembali dengan cara bekerja untukku.

Mido : Itu bukan...

Tae Sang memotong perkataan Mido, jangan bicara lagi. Bekerja disini. Disisiku
Mido berkata, saya tidak berpikir itu ide yang baik.
Tae Sang bertanya, mengapa tidak?

Mido terdiam sejenak, saya pikir anda tertarik padaku.
Tae Sang : Apa itu salah?
Mido : Anda sudah menikah.

Tae  Sang bingung dan bepikir lalu bertanya, dan jika saya belum menikah? Lalu memanggil pegawainya.
Tae Sang : Direktur Kim, tolong ke ruangan saya. Lalu bicara sendiri, pria yang sudah menikah....

Direktur Kim tiba di ruangan Tae Sang.
Tae Sang bertanya pada Direktur Kim, Direktur, apa saya pernah menikah?
Mido melihat Direktur Kim.
Direktu Kim menjawab, sepengetahuan saya tidak. Baik dalam dokumen publik.

Tae Sang berkata pada Direktur Kim, tolong bantu Nona Seo ini mengisi aplikasi. Dia sangat handal dalam berbicara dalam bahasa Inggris dan Perancis. Berikan dokumennya ke bagian HR. Aku ingin dia mulai bekerja besok.
Direktur Kim : Baik pak. Lalu bebricara pada Mido, mari ikut saya. Saya akan menunjukkan kepada anda sekitarnya.
Mido menatap Tae Sang dengan tidak percaya.

Tae Sang menyuruh Mido keluar dari ruangannya untuk mengikuti Direktur Kim.
Kemudian Tae Sang memutar kursi yang dia duduki menghadap ke jendela. Tae Sang tersenyum saat teringat ekspersi wajah Mido yang bingung dan terkejut.

Esok harinya Mido mulai bekerja di perusahaan Tae Sang. Mido berjalan kaki menuju kantor.

Sedangkan Tae Sang masih berada di apartemennya dan sedang bersiap-siap dengan penuh semangat, sampai berkali-kali mengganti dasi karena bingung mau pakai dasi warna dan motif apa.
(wkwkwkwk.... yang lagi fall in love, sebenarnya sejak pertama ketemu 7 tahun yang lalu Tae Sang sudah suka sama Mido)

Mido sudah sampai di kantor dan sedang mendapat arahan dari Direktur Kim. Direktur Kim lalu menunjukkan tempat kerja Mido.
Mido : Terima kasih.
Direktu Kim : Tugas anda sudah diuraikan disini. Sambil memberi beberapa map.
Jika anda mempunyai pertanyaan, Manajer Jeong siap membantu bila Nona Seo membutuhkan bantuan.
Mido mengucapkan terima kasih dan Manajer Jeong tersenyum.

Tae Sang tiba di kantor, lalu melihat Mido yang mendapat pengarahan dari Direktur Kim. Manajer Jeong yang melihat Tae Sang kemudian berdiri dan memberi salam.
Manajer Jeong : Selamat Pagi
Diikuti oleh karyawan yang lainnya memberi hormat pada Tae Sang.

Tae Sang hanya menganggukkan kepala lalu menuju ke ruang kerjanya.
Mido masih berdiri dan melihat Tae Sang sejenak kemudian duduk kembali untuk mendapat pengarahan dari Direktur Kim.

Tae Sang yang berada di dalam ruang kerjanya melihat Mido dari jendela dan tersenyum sambil menuju ke meja kerja.

Mido membawa kardus yang penuh berisi file sehingga tidak bisa membuka pintu untuk menuju lift. Seorang pegawai menolongnya membuka pintu, kemudian Mido berjalan menuju lift.
Pintu lift terbuka, Mido berkata, tunggu sebentar. Ternyata di dalam lift ada Tae Sang.

Saat pintu lift tertutup, Tae Sang dan Mido saling diam membisu dan cuek. Tae Sang melihat Mido yang membawa barang banyak merasa tidak tega akhirnya mengambil kotak paling atas dengan sikap cuek dan dingin.

Mido berkata, aku baik-baik saja. 
Tae Sang menjawab dengan cuek, aku juga baik-baik saja.
Mido : Segera kembalikan. Ini tidak berat.

Tae Sang melihat Mido, dengan santainya dia menaruh kotak yang dia ambil tadi ke atas kardus dengan sedikit membanting. Sehingga membuat Mido hampir terjatuh karena barang bawaannya memang berat.
Gaya nih sih Mido dah mau dibantu bawa malah nolak.

Pintu lift terbuka, Tae Sang keluar lebih dulu. Mido tetap berada dalam lift sambil menahan beban yang berat dari barang yang dia bawa dan pintu lift tertutup lagi.
Setelah keluar lift, Tae Sang berjalan sambil tersenyum karena berhasil mengerjai  Mido.

Mido bekerja hingga malam di ruang meeting, tiba-tiba Tae Sang datang.
Tae Sang bertanya, tidak pulang?
Mido : Aku masih banyak pekerjaan.
Tae Sang : Makan malam?
Mido : Tidak lapar.

Tae Sang berkata, aku lapar.
Mido : Segera makan malam.
Tae Sang : Karyawan diwajibkan untuk menemani Presiden Perusahaan saat makan. Apa kau tidak punya kemampuan bersosialisasi? Hehe...Tae Sang cari-cari alasan nih. Jadi?

Tae Sang menunggu Mido di luar ruang meeting.
Mido masih  berada di dalam ruangan sedang merapikan pekerjaannya dan menaruh file-file yang dikerjakan tadi di meja kerjanya.
Tae Sang : Ayo kita pergi kerja.
Mido bingung dan berkata, aku pikir kau lapar.
Tae Sang menoleh ke arah Mido, kita akan makan sambil bekerja.

Tae Sang dan Mido berada di sebuah ruangan yang penuh dengan rak berisi buku.
Mido duduk dan makan melihat Tae Sang yang sedang merapikan buku-buku.
Mido bertanya, mengapa kau tidak makan?
Tae Sang sedang merapikan buku menjawab, ada banyak yang harus dilakukan.

Mido menyuruh Tae Sang berhenti, tinggalkan saja, aku dapat melakukannya.
Tae Sang : Tidak apa-apa.
Mido lalu mengambil makanan Tae Sang dan membawanya untuk diberikan pada Tae Sang.
Mido : Makan.
Tae Sang : Ya? Aku baik-baik saja.

Mido menyerahkan makanan ke Tae Sang.
Tae Sang : Terima kasih.
Akhirnya Tae Sang makan makanan tersebut. Tiba-tiba Tae Sang kepedasan, lalu mencari botol airnya untuk menghilangkan rasa pedas tersebut.

Tae Sang minum air dengan tergesa-gesa sampai airnya tumpah.
Mido bertanya, tidak kuat dengan makanan pedas?
Tae Sang batuk karena tersedak air, tidak. Aku hanya haus karena bekerja terlalu keras. Bohong tuh... padahal emang tidak kuat sama pedes.
Minggir, aku mau kerja kembali.

Mido bertanya, tidak makan?
Tae Sang : Lihat, begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Sungguh.
Mido berkata, aku akan membersihkannya, kau makan saja.
Tae Sang : Tidak, tidak. Aku bisa mengatasinya. Kenapa kau tidak membeli apapun selain kue beras pedas? Lalu pergi dari ruangan tersebut. Kelihatan Tae Sang menghindar untuk makan karena takut pedas.
Mido tersenyum mendengar kata-kata Tae Sang.

Tae Sang telah selesai merapikan buku-buku, lalu mengambil sebuah buku dari rak dan membaca buku tersebut. Mido yang lelah akhirnya ketiduran.

Sambil membaca buku, Tae Sang memanggil Mido.
Tae Sang : Seo Mi Do. Mendengar dipanggil Mido membuka matanya. Mari kita hidup bersama.
Mido terkejut mendengar kata-kata Tae Sang, langsung melihat Tae Sang.

Tae Sang menutup buku yang dia baca, lalu menatap Mido. Aku dapat memberikan hidup yang nyaman untukmu.
Mido : Apa yang kau katakan?
Tae Sang : Sudah tuli? Mari kita hidup bersama. Menikahlah denganku.

A Man Loves [1]

Notes
Akhirnya episode 2 ini selesai juga. Jarak antara episode 1 dan 2 ini jauh banget ya. Kurang lebih ada 2 bulan. Padahal di Korea udah selesai.
Ini dikarenakan banya pekerjaan yang harus dikerjakan, jadinya molor selesainya. Selain itu pernah mencoba buat di rumah tapi modem yang dipakai ga kuat sinyalnya. Alhasil terpaksa buat di kantor karena koneksinya kuat.

OK lah tidak apa, aku akan tetap mnenyelasaikan drama ini. Walau harus pelan-pelan.

2 komentar:

  1. Aku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.

    BalasHapus
  2. Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan Tuhan yang baik dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
    Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan kredit palsu di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6 kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

    Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM pada tingkat rendah 2% dalam 24 jam yang saya terapkan tanpa tekanan atau stres. Jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

    Jika Anda memerlukan bantuan dalam proses pinjaman, Anda dapat menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka, Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah membayar pembayaran cicilan bulanan seperti yang disepakati dengan perusahaan pinjaman.

    Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya baik Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Mahakuasa akan selalu memberkatinya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin share link silakan...

DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS ATAU ARTIKEL DARI BLOG INI...